[PORTAL-ISLAM.ID] Demo Aksi Bela Islam menuntut Sukmawati Soekarnoputri diadili dan ditangkap atas dugaan penghinaan kepada Islam tidak hanya di ibukota Jakarta tapi juga di berbagai daerah.
Bahkan di kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, Bupati ikut terjun langsung.
H. Pangonal Harahap, S.E. M.Si, menyatakan dirinya siap diberhentikan sebagai Bupati ataupun Ketua Partai DPC PDIP Labuhanbatu. Pernyataan itu diutarakannya dihadapan ribuan umat Islam Labuhanbatu menggelar Aksi Bela Islam jilid II Labuhanbatu, Jumat (6/4/2018) di bundaran Simpang Enam Rantauprapat.
“Saya siap dipecat karna membela agama Islam, apabila agama Islam dilecehkan,” ujarnya, seperti dilansir portal berita edisimedan.com.
Dia mengatakan walaupun Sukmawati merupakan keluarga Megawati sebagai Ketua PDIP, namun kalau menyangkut syariat agama dan penistaan agama Islam dirinya tidak terima.
Terlebih lagi, katanya dirinya sekolah dari pesantren, sehingga kalau masalah agama dirinya sangat sensitif.
“Tidak selayaknya bahasa puisi seperti itu disampaikan seorang tokoh,” ujarnya.
Dia meminta agar penegakan hukum diterapkan meskipun pelaku sudah minta maaf. Kalau hukum tidak ditegakkan, katanya akan tetap ada pelecehan agama Islam.
Aksi yang bertagar #TangkapSukmawati itu bentuk protes terhadap puisi yang diucapkan Sukmawati Soekarnoputri yang dinilai melecehkan Islam.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Ummat & Ormas Islam (ALOUIS) Labuhanbatu itu sejak awal bergerak berjalan kaki sepanjang lebih kurang 3 kilometer dari Masjid Agung kawasan jalan Jend A Yani menuju kawasan Simpang Enam, Rantauprapat.
Dalam aksi itu, massa juga menggelar sejumlah spanduk dan media luar yang bertulis kecaman terhadap putri proklamator RI itu.
Misalkan, spanduk milik DPW FPI Labuhanbatu bertuliskan Mengutuk dan mengecam dengan keras Sukmawati Soekarnoputri tangkap dan penjarakan
Sedangkan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah Labuhanbatu memajang spanduk bertuliskan Meminta maaf boleh saja Tapi proses hukum harus berlanjut.
Ketua BPKRMI Labuhanbatu Zaharuddin Tambunan dalam orasinya dikesempatan itu mengaku ummat Islam mrndukung hukum ditegakkan kepada penista agama meskipun anak mantan presiden.
Senada Ketua Ikatan Dai (IKADI) Labuhanbatu Sarumpaet menegakaskan jika ada muslim yang tak marah agamanya dihina maka tidak pantas hidup di dunia ini.
“Kita cinta kedamaian tapi tidak rela Islam dihina. Kepada penegak hukum agar adil menegakkan hukum,” tegasnya.
Pihak MUI Labuhanbatu melalui Sekretaris Abdul Hamid Zaid mengatakan jadilah generasi lebah. Umat Islam tidak mengganggu tapi jangan diganggu. Kalau diganggu lebah tak segan mengejar.
Umat Islam Labuhanbatu, kata dia mengharapkan pemerintah untuk dapat berlaku adil. Kalau perlakuam adil dapat diterapkan akan terlaksana Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur menjadi negeri yang subur dan makmur, adil dan aman.
Kurang keren apa coba kampung awak Labuhanbatu. Sampai Bupati pun orasi dlm demo Sukmawati. @zarazettirazr @adamWH68 @maspiyuuu @saididu @ pic.twitter.com/5oc4N1sAky— Umar yang Mulia (@Umar_Hasibuan_) 6 April 2018