[PORTAL-ISLAM.ID] "Relawan Jokowi Luncurkan Program Antipolitisasi Masjid" -- demikian headline berita Tempo yang lagi hangat jadi sorotan Umat Islam.
Link: https://nasional.tempo.co/read/1082066/relawan-jokowi-luncurkan-program-antipolitisasi-masjid
Umat Islam kerap dituding negatif dengan istilah "politisasi masjid" atau "politisasi agama".
Dalam berita Tempo itu tampak para relawan Jokowi yang mempermasalahkan masjid dengan pakaian yang jauh dari orang Masjid. Nama koordinatornya Sylver Matutina. Entah dia agamanya apa.
Sontak banyak tokoh Umat Islam yang merespon balik.
"Yang model relawan-relawan begini sesungguhnya yg membuat Pak @jokowi justru dianggap tidak paham Islam dan suasana kebatinan Umat Islam. Tengok saja statement Relawan berikut, cermin dia tidak paham sama sekali tentang makna Ibadah dalam Islam," kata Dahnil A Simanjuntak, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, melalui akun twitternya.
Pimpinan Majelis Syuro Majelis Rasulullah SAW, Habib Nabil Almusawa pernah ditanya tentang pandangan para kaum liberalis yang mengatakan stop politisasi agama.
Beliau menjawab: "1/3 ayat-ayat Al Qur'an itu bicara politik; ayat-ayat tentang Jihad, hubungan diplomasi dengan non muslim, pakta perjanjian perdamaian.. Semua itu politik."
https://t.co/toTqLgXvFR yang model relawan-relawan begini sesungguhnya yg membuat Pak @jokowi justru dianggap tdk paham Islam dan suasana kebatinan Umat Islam. Tengok saja Statement Relawan berikut, cermin dia tidak paham sama sekali tentang makna Ibadah dlm Islam.— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 22 April 2018
1/3 ayat2 Al Qur'an itu bicara politik; ayat2 tentang Jihad-hubungan diplomasi dg non muslim-pakta perjanjian perdamaian.. Semua itu politik https://t.co/cjNvxbNDW4— Habib Nabil Almusawa (@nabiel_almusawa) 18 April 2017