[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Prof. Yusril Ihza Mahendra menilai Pemerintahan Joko Widodo lebih suka menuruti kemauan China demi kelancaran investasi di Indonesia daripada kepentingan rakyatnya.
Menurut Yusril, hal itu nampak dari sikap Jokowi yang menerbitkan Perpres TKA atau Peraturan Presiden Nomor 20 tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Menurut Yusril, salah satu syarat agar China mau berinvestasi di Indonesia adalah dengan menuruti kemauan negara tirai bambu tersebut. Salah satunya yakni memberikan ruang bagi tenaga kerja asal China untuk bekerja di Indonesia.
Yusril menilai motif Perpres tersebut diterbitkan bukan untuk mengatur masalah ketenagakerjaan.
"Jadi motif pemerintah sebenarnya menerbitkan perpres itu bukan untuk pengaturan masalah tenaga kerjanya, Tetapi malah pertimbangan investasinya kepada pihak China," tutur Yusril di kantornya, bilangan Kasablanka, Jakarta, Selasa (24/4/2018), seperti dilansir CNN Indonesia.
Yusril mengatakan bahwa Pemerintah terbukti memiliki semangat untuk memberi kemudahan kepada pihak asing untuk bekerja di Indonesia. Padahal, lanjutnya, saat ini Indonesia belum membutuhkan tenaga kerja asing.
"Jadi kelihatan sekali bahwa pemerintah tunduk kepada kemauan asing. Itu yang kita sesalkan sekali," lanjutnya.
Melalui akun media sosialnya, mantan Menteri Hukum dan HAM ini juga membantah dalih pemerintah yang membandingkan TKA dengan TKI.
"Pemerintah selalu saja berdalih ada jutaan TKI kerja di Luar Negeri, negara lain tidak protes, kok kita protes membanjirnya TKA ke sini. Mereka tidak protes karena mereka butuh TKI kita. Kita protes karena kita tidak butuh TKA. Disini masih banyak yang miskin dan nganggur, untuk apa TKA?" kata Yusril melalui akun twitternya, Rabu (25/4/2018).
Pemerintah selalu saja berdalih ada jutaan TKI kerja di LN, negara lain tdk protes, kok kita protes membanjirnya TKA ke sini. Mereka tdk protes karena mereka butuh TKI kita. Kita protes karena kita tidak butuh TKA. Disini msh banyak yg miskin dan nganggur, untuk apa TKA?— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) 25 April 2018