[PORTAL-ISLAM.ID] Wartawan asing senior John McBeth yang pernah hebohkan publik tanah airdengan artikelnya yang mengkritik Jokowi dengan sebutan "smoke and mirrors", kembali menyoroti perpolitikan Indonesia.
Dalam artikelnya yang ditulis di Asian Times (atimes.co) berjudul “Indonesia moving toward a one-horse race,” Minggu (15/4), John McBeth mengaku mendapat bocoran dari seseorang yang mengetahui detil pertemuan Luhut B Panjaitan dengan Prabowo Subianto di sebuah restoran di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (6/4/2018), beberapa hari sebelum Prabowo menyatakan maju sebagai Capres menerima mandat dari Partai Gerindra.
Wartawan berusia 74 tahun itu menulis bahwa pertemuan antara Luhut-Prabowo terjadi sebanyak tiga kali.
Dalam dua pertemuan sebelumnya, Luhut mendorong Prabowo untuk maju sebagai penantang Jokowi. Dalam kalkulasi Luhut, akan lebih menguntungkan bagi Jokowi bila berhadapan dengan Prabowo dibandingkan dengan calon lain yang belum diketahui. "It is better to compete against the rival you know than the one you don’t."
Sumber itu menyebut, kekuatan politik Prabowo sudah bisa diukur. Begitu pula kekuatan finansialnya, sudah terkuras dalam dua pilpres sebelumnya (2009,2014). Prabowo sendiri memang sering mengeluhkan soal itu kepada beberapa orang. Jadi Prabowo adalah calon paling “ideal” bagi Jokowi. Dalam bahasa Inggris dikenal sebuah idiom “known devil is better than unknown angel”.
Dalam pertemuan terakhir di Grand Hyatt Luhut mengubah strateginya. Dia menawarkan posisi cawapres kepada Prabowo. Namun sontak Luhut kehilangan nafsu makannya mendengar jawaban Prabowo. Prabowo bersedia menjadi cawapres Jokowi dengan syarat militer berada di bawah kendalinya, dan Gerindra mendapat jatah tujuh (7) menteri.
"Prabowo said he would consider it if he was put in charge of the military and was given seven seats in any new Cabinet."
Tidak dijelaskan apa yang saja kementerian yang diminta, dan apa yang dimaksud dengan militer di bawah kendali Prabowo. Apakah dia menjadi cawapres dan merangkap dengan memegang kendali Kementerian Pertahanan yang secara UU membawahi TNI.
Makan siang dua kolega jenderal baret merah itu berakhir hampa. Yang kita ketahui Luhut kemudian menjelaskan kepada media bahwa dia mendorong Prabowo maju, dan kemudian diralatnya. Dia mengaku hanya mempersilakan bila Prabowo ingin maju.
Lima hari berselang, Rabu (11/4/2018) setelah menghindar dalam beberapa kesempatan, Prabowo akhirnya menerima mandat dari Gerindra untuk maju pada Pilpres 2019.
Tidak diketahui seberapa sahih info yang diterima McBeth.
McBeth sebelumnya dikenal sebagai pribadi yang mengagumi Prabowo. Pada Pilpres 2014, McBeth menulis artikelnya berjudul “The Prabowo Subianto I know“. Dalam artikel lain berjudul “All eyes on Indonesia’s identity card scam,” McBeth memuji Prabowo sebagai sosok yang bersih.
Link tulisan John McBeth: http://www.atimes.com/article/indonesia-moving-toward-one-horse-race/