[PORTAL-ISLAM.ID] Nama Anis Matta mungkin sudah banyak yang mengenal dan mengetahui, selain dikenal sebagai mantan Presiden PKS, Anis Matta juga dikenal salah satu tokoh yang kaya akan politik gagasan dengan narasi yang kuat.
Ditengah langkanya Politik Gagasan karena kalah oleh Politik Pencitraan dan Politik Karbitan, Indonesia butuh kembali pada era dimasa para pemikir bangsa jaman dahulu bicara tentang gagasan didalam berbangsa dan bernegara.
Masyarakat pada saat ini lebih menyukai politik pencitraan dimana logika "membeli kucing dalam karung" sudah sering terjadi, calon pemimpin dipoles dan didandani untuk menarik simpati.
Yang kedua adalah Politik Karbitan, dimana masyarakat dipaksa untuk berada dalam posisi tidak banyak pilihan, selain memilih politisi antah berantah alias tidak diketahui latarbelakangnya selain partai pendukungnya.
Politik Gagasan bukanlah politik pencitraan, karena politik gagasan lahir dari ide ide (gagasan) demi negeri, bagaimana berpikir formulasi bangsa kedepannya menghadapi situasi global saat ini.
Anis Matta adalah sosok yang lahir dari politik gagasan, cara berpikir Anis Matta yang melihat kedepan, sering menjadi acuan berpikir beberapa tokoh di Indonesia.
Selain itu, narasi yang dibuat dalam politik gagasan ala Anis Matta ibarat narasi-narasi Bung Tomo didalam membangkitkan gelora perjuangan para pejuang kemerdekaan, penuh dengan kalimat menumbuhkan serta membangkitkan daya juang.
Dan hal inilah yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini, keterbutuhan akan pemimpin yang mampu mendampingi serta memberikan nilai juang untuk kesadaran dan kebangkitan bangsa kedepannya ditengah nasib dan situasi bangsa yang terpuruk karena utang serta persoalan konflik horisontal yang mengancam.
Negeri ini bukan lagi saatnya tertipu oleh pemimpin yang lahir dari polesan dan pencitraan semu, dilihatnya sebagai pemimpin yang sederhana dan melindungi rakyat tetapi kenyataannya tak lebih pemimpin yang ngapusi janji serta jongos aseng pengkhianat negeri.
Sudah saatnya mencari dan menilai calon pemimpin dari cara berpikirnya atas situasi dan nasib bangsa, dan untuk mengetahui bagaimana berpikir para calon pemimpin, maka Politik Gagasan menjadi jawaban.
Politik gagasan seperti lompatan besar dan arah baru Indonesia menjadi salahsatu politik gagasan yang diberikan dan ditawarkan oleh sosok Anis Matta.
Alangkah bijaknya, seandainya pada saat ini, Indonesia menghapus praktek mencari pemimpin ibarat membeli kucing dalam karung, karena nasib bangsa akan menjadi pertaruhannya, demi nasib anak cucu generasi kedepannya, bagaimana resiko utang yang sudah senilai dengan utang yang harus ditanggung Rp 13 juta perkepala manusia di negeri ini, hal ini terjadi akibat salah memilih calon pemimpin.
Politik gagasan Anis Matta adalah jawaban dari langkanya politik ide sang calon pemimpin negeri ini, bagaimana membaca cara berpikir calon pemimpin untuk siap menangani persoalan bangsa.
Pemimpin dibutuhkan sebagai solusi, bukan lagi saatnya, pemimpin dibutuhkan untuk dijadikan boneka dan untuk menghindari memilih pemimpin boneka, harus melihat ide atau gagasan sang calon pemimpin kedepannya.
Anis Matta kini telah menggerakkan politik gagasan sehingga lahirlah gerakan Anisisme.
Dibutuhkan Anisisme-Anisisme tersebar keseluruh pelosok negeri, agar menjadi agen perubahan.
Menyebarkan layaknya virus baru bernama Anisisme, gerakan perubahan untuk Arah Baru Indonesia kedepannya.
Spanduk-spanduk serta baliho Anis Matta sudah menyebar dimana-mana, faham Anisisme sudah mulai mewabah, dan ini sebuah tonggak dimulainya Politik Gagasan.
Anis is me sudah menyebar, akankah kalian akan ikut bergabung?
ANIS IS ME
(by @bang_dw)
*Sumber: fb penulis