[PORTAL-ISLAM.ID] Ganjar Pranowo main di pasar. Dua polisi di belakang. Ada juru foto. Blusukan, gaya Joko. Hari pencoblosan sebentar lagi. Smartphone keluar dari saku. Ckreek. Selfie. Pasarnya sepi. Warga pedagang tidak antusias.
Hanya ada seorang ibu pedagang rempah-rempah. Duduk cuek di hadapan Ganjar yang selfie. Tangan kanan si ibu menjulur ke samping. Tampak terayun. Seperti orang sedang berkata, "Pergi kau...!!"
Ganjar hebat. Mental juara. Semboyan kaosnya "Jangan Lupa Bahagia".
Dia masih bisa blusukan, temui masyarakat, selfie-selfie sambil nyengir. Ya dia lakukan itu di saat namanya disebut-sebut terima jatah fee proyek E-KTP
Penyidik KPK Novel Baswedan berkata minimal Ganjar tau soal bagi-bagi duit itu. Novel adalah adik sepupu Gubernur Jakarta. Pantas Ahoker dan Pro Ganjar meradang dan tebar fitnah terhadap Anies.
Supaya publik tertipu, mereka katakan Jakarta rusak di tangan Anies. Padahal nyatanya, Jakarta semakin bersih, indah, tentram dan damai pasca Anies jadi gubernur.
Semua itu perlu mereka lakukan. Supaya reputasi Sudirnan Said jatuh. Karena dia dekat dan diback-up Anies.
Selain Novel, ada Nazarudin, Setya Novanto, Irvanto dan Miryam yang mengatakan Ganjar terima duit.
Di situ, jagonya Ganjar. Orang biasa sudah ketar-ketir menghadapi dilema E-KTP. Dia masih bisa blusukan dan bahagia. Persis seperti tulisan di kaosnya, "Jangan Lupa Bahagia", beda dengan kaos Sudirman Said bertuliskan "Jangan Korupsi. Pasti Bahagia".
Saya bertanya-tanya, apa kunci mental Ganjar. "I believe the answer to that question, like the answer to most questions, is fuck you!" kata Phillip 'Lip' Gallagher (Jeremy Allen White).
Penulis: Zeng Wei Jian