[PORTAL-ISLAM.ID] Selebriti AS Keturunan Yahudi Natalie Portman menolak berkunjung ke Israel untuk menerima penghargaan yang diberikan kepada tokoh Yahudi berpengaruh di dunia, pasca peristiwa pembantaian demonstran terakhir di Gaza.
Sedianya Portman akan menerima penghargaan "Nobel Yahudi" dan hadiah $ 1 juta.
Nobel Yahudi diberikan kepada tokoh Yahudi berpengaruh di dunia. Natalie Portman terpilih sebagai pemenang Nobel tersebut yang rencananya akan diberikan pada 28 Juni 2018.
Asisten Portman menegaskan bahwa peristiwa terakhir di Israel sangat menyakitkan bagi Portman, dan ia tak nyaman menghadiri acara penghargaan tersebut, seperti dilaporkan RT Arabic dari organisasi nobel Yahudi, Genesis Prize, Jum’at (20/4/2018).
Organisasi tersebut menyatakan menghormati sikap Portman serta menegaskan bahwa ia memiliki hak untuk menentang pemerintah Israel, "Pada saat yang sama kami sangat menyayangkan jika Portman menolak hadir karena alasan politik."
Pernyataan asisten Portman tersebut tidak menjelaskan maksud ‘’Peristiwa terakhir di Israel’’ namun sejumlah surat kabar mengatakan bahwa hal ini mengacu kepada tindak kekerasan yang dilakukan pasukan Israel terhadap rakyat Gaza Palestina dalam aksi damai Great March of Return yang menewaskan belasan warga Gaza.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Israel, Miri Regev, mengkritik keputusan Portman serta menuduhnya berpihak dengan komunitas BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) yang dengan keras memboikot semua yang berkaitan dengan Israel.
Namun aktris yang juga aktivis itu menjelaskan alasan di balik tidak menghadiri pesta itu, di mana dia akan menjadi pemenang hadiah- itu adalah teguran langsung terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam sebuah posting di akun Instagram-nya, pemenang Oscar itu menulis: "Saya memilih untuk tidak hadir karena saya tidak ingin tampil sebagai pendukung Benjamin Netanyahu, yang akan memberikan pidato pada upacara penyerahan Nobel."
Dia menambahkan bahwa dia bukan bagian dari gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi, atau BDS. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa dia bertekad untuk meminta pertanggungjawaban kepemimpinan Israel atas apa yang dia nyatakan sebagai kumpulan penyimpangan.
"Penganiayaan terhadap mereka yang menderita kekejaman saat ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Yahudi saya. Karena saya peduli dengan Israel, saya harus menentang kekerasan, korupsi, ketidaksetaraan, dan penyalahgunaan kekuasaan," tulisnya. "Seperti banyak orang Israel dan Yahudi di seluruh dunia, saya bisa bersikap kritis terhadap kepemimpinan di Israel tanpa ingin memboikot seluruh bangsa."
Sumber: ABCNews