[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diposting di akun Twitter resmi Sekretaris Kabinet (@setkabgoid) menuai tanggapan dari warganet.
Akun @setkabgoid pada 24 Maret 2018 memposting: "Indonesia sekarang ini menjadi panutan banyak negara dalam mengelola kemajemukan, semua itu harus terus kita jaga. Jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak dalam fitnah & hasutan kebencian". Hal tersebut disampaikan Presiden di Istana Negara, Kamis (22/3).#SetkabAkhirPekan.
Yang menjadi sorotan publik adalah pernyataan "Jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak dalam fitnah & hasutan kebencian"."Indonesia sekarang ini menjadi panutan banyak negara dalam mengelola kemajemukan, semua itu harus terus kita jaga. Jangan sampai umat Islam di Indonesia terjebak dalam fitnah & hasutan kebencian". Hal tersebut disampaikan Presiden di Istana Negara, Kamis (22/3).#SetkabAkhirPekan pic.twitter.com/TVTbbeuxTZ— Sekretariat Kabinet (@setkabgoid) 24 Maret 2018
"Aduh Pak @Jokowi kok terus menerus menyiratkan umat Islam terlibat fitnah dan hasut? Saran: 1) refleksi juga ke dalam golongan nasionalis. 2) partai dan presiden pemenang pemilu harusnya berjiwa dan berkonsep lebih luas melampaui dan mengayomi semua golongan," ujar @mkusumawijaya, seorang aktivis di akun twitternya.
"Jangan sampai umat islam terjebak.. kalimatnya buat umat Islam saja pak...umat lain ??
Ahhh sudahlah....pak pertalite Naik premium kemana ?? #cumananya," komen akun @D_bramn.
"Kok umat islam doang si, kan negara ini ada lebih dr 3 agama? ohh iya ngomong2 si pramono kemana dicariin papa setnov noh," timpal akun @ronimantofani1.
"Lu kira umat Islam kancil apa .....kapan gak g0bl0knya ni orang ....curiga aja bawaan nya ....," ujar akun @IrengBledek.
Dosen UI Rocky Gerung menilai pernyataan Jokowi tsb justru membuktikan tak negarawan.
"Ini contoh kalimat yang tak negarawan:
▪️Justru mengundang curiga.
▪️Semiotikanya pesimistik.
▪️Semantiknya tendensius.
▪️Kalimat yang gagal akal.
#BerbagiLogika," ujar Rocky Gerung mengomentari kalimat-kalimat pernyataan Jokowi.
"jangan sampai umat islam terjebak" kalimatnya buat umat Islam saja pak...umat lain ??— #MegonoGori (@D_bramn) 25 Maret 2018
ahhh sudahlah....pak pertalite Naik premium kemana ?? #cumananya
Aduh Pak @Jokowi kok terus menerus menyiratkan umat Islam terlibat fitnah dan hasut? Saran: 1) refleksi juga k dlm golongan nasionalis. 2) partai dan presiden pemenang pemilu harusnya berjiwa dan berkonsep lbh luas melampaui n mengayomi semua golongan. https://t.co/N4K2mBaPiW— marco (@mkusumawijaya) 25 Maret 2018
Kok umat islam doang si, kan negara ini ada lebih dr 3 agama,?ohh iya ngomong2 si pramono ke mana di cariin papa setnov noh— ronimantofani (@ronimantofani1) 24 Maret 2018
Ini contoh kalimat yang tak negarawan:— Rocky Gerung (@rockygerung) 25 Maret 2018
▪️Justru mengundang curiga.
▪️Semiotikanya pesimistik.
▪️Semantiknya tendensius.
▪️Kalimat yang gagal akal. #BerbagiLogika https://t.co/H84w6VVPxh