Oleh: Munzir Arsyuddin*
Saya pernah membaca tentang Operasi Intelijen untuk menggembosi ormas-ormas Islam atau Lembaga-lembaga Islam di Indonesia. Kalau tidak salah ingat waktu itu tahun 2013. Polanya memang hampir sama. Selalu ada 2 kubu yang bersiteru. Orang-orang di buat berkelahi. Saling curiga dll.
Kalau kata bang @NetizenTofa (Aktivis Muhammadiyah) ada sekitar 20 ribuan intel asing beroprasi di Indonesia dengan berbagai kepentingan, belum lagi Intel Negara. Yang saya tahu Intel biasanya jual-jual Data penting sesamanya yah untuk kebutuhan perut. Klw sy salah, silahkan di tegur.
Sudah banyak pengamat Intelijen mengatakan kalau ormas² dan partai politik Islam sedang alami operasi intelijen. Tentu arahnya melemahkan basis Ummat Islam. Buat ribut terus, buat citra buruk di masyarakat. Jadi ini Real, saya gak bicara untuk ormas dan parpol Islam terntu, tapi secara general.
Kita gak usah dulu bahas operasi Intel di PKS, ormas besar kayak NU dan Muhammadiyah aja terus terusan mau di acak-acak, di buat berkelahi. Apalagi sekelas PKS yang memang mainnya politik. Dibanding PPP, PKB, PBB, yang sudah di acak2, PKS mungkin sedikit lebih kuat, membuat intel makin gemes.
Jadi upaya mengkerdilkan ormas dan parpol Islam memang nyata. Kalau ada yang bilang carut marut dan konflik panjang PKS ini bukan operasi Intelijen, mungkin dia sedang nyaman di operasi 😊. Dia merasa aman-aman saja saudaranya di hilangkan satu per satu.
Itu FPI operasi dari dalam dan dari luar luar biasa gencarnya. Mungkin Intel lagi bingung, kasus apa lagi yang harus dibuat biar ormas ini di habisi. Untung ada Habib Rizieq yang seruan untuk bersatunya mengajak Ummat Islam bukan sekedar FPI saja. Beliau sadar sedang di operasi.
Kalau pimpinan Ormas kyk FPI Habib Rizieq saja sadar sedang di Operasi, upaya persatuan Ummatnya pasti lebih di utamakan. Karena bersatu lebih baik untuk melawan ini. Ini sama yang dilakukan PKS di tahun 2013, Anis Matta sibuk menjadikan Ummat kuat dan bersatu kembali.
Kalau melihat operasi Intelijen ke PKS, seharusnya PKS ini sudah babak belur kayak partai Islam lainnya, 2013 itu puncaknya. Tapi muncul Anis Matta, ngajak bersatu. Ada yang ingat tentang kalimat Konspirasi beliau saat tampil pertama di tv? Karena beliau sadar ini operasi.
Itu sama seperti Habib Rizieq sadar FPI dan dirinya sedang di operasi. Ummat Islam sedang di operasi. Cara mereka (Pimpinan/Qiydah) sama, ngajak bersatu dan cukup berhasil. Dan terbukti mereka mampu menyatukan di tengah konflik pecah belah.
Makanya, setiap ada kasus ribut2 tentang Ummat Islam, ormas, parpol Islam, saya kpikiran ini bagian Operasi Intelijen. Apalagi sekarang yang ribut2 sesama saudara dalam Jamaah atau partai. Mungkin itu hal mudah. Tujuan besarnya bisa jadi Ummat Islam yang di bonsai.
Kasus ribut2 sesama saudara dalam Jamaah, apa coba klw bukan bagian operasi. Makanya selama ini sy gak pengen masuk ikut dalam fitnah2 macam. Terimakasih buat para asatidz yang selalu mengingatkan untuk tidak terpancing isu. Karena tujuannya itu mecah belah.
Setidkanya sy cuman berusaha meredam isu miring yang tdk berdasar. Apalagi kepada mereka2 yg saya kenal dan tahu track recordnya. Tetap hormat ke semua qiyadah, krn saya paham ini bagian operasi. Tujuannya memang buat kita berkelahi tiap hari.
Misalnya, belakangan Ribut soal Ust @anismatta, yg di ributkn klw bukan soal NARASI, POLIGAMI, AGEN INTEL, muncul kalimat Asal Bukan AM. Ini muncul seperti Jamur di musim hujan. Tiba2 menjalar. Dan yg bergunjing bukan orang2 baru. Bahkan saudara sahabat dll.
Seperti ada satu instruksi yang keluar scara bersamaan. Sy gk tahu berasal dari mana. Dan ini terjadi dan sy dapat bukan di dunia Maya saja bahkan dunia Nyata. Jadi sistematis lwt jaringan. Ini klw bukan operasi, apa namanya, buat orang saling curiga. Bahkan sesama qiyadah.
Kita sama sama ingin ini cepat selesai, tak ada lagi ribut2. Harus ada satu tokoh seperti Habib Rizieq atau Anis Matta, yg lebih mengutamakan bersatu. Dan kita harus sama-sama sadar bahwa kita lagi di kerjain. Silahkan Re twiit klw sepakat, Love klw gk sepakat 😘😘😘😘..
*Sumber: Twitter @PondokMunzir (17/3/2018)