[PORTAL-ISLAM.ID] Handoko (57 tahun) seorang onthelist. Dia mengayuh sepeda selama lima hari. Dari Brebes Jepara ke Brebes.
Sebuah tirakat dan kaul seorang marhaenis buruh tani miskin. Bertani dirasakan semakin sulit. Kartu Tani tidak berfaedah. Dia ingin alih profesi sebagai tukang bubur kacang hijau.
Di sakunya, ada secarik kertas surat. Judulnya "Mengejar Asa Sang Onthelist". Handoko bermimpi bertemu Calon Gubernurnya: Sudirman Said.
Dia terus mengayuh sepeda onthelnya. Jarak Jepara-Brebes sekitar 200 kilometer. Kadang dia harus bermalam di pom bensin, masjid, dan alun-alun. Dia tetap ingin berjumpa Sudirman Said. Dia ingin menyerahkan surat itu. Sebuah surat yang merupakan amanah dari wong cilik.
Bagi Handoko, Jawa Tengah kaya potensi. Lautnya indah, penuh ikan. Hutannya hijau. Dia ingin punya gubernur baru. Supaya potensi itu bisa dikelola mensejahterakan rakyat.
Handoko melihat figur pemimpin itu pada diri Sudirman-Ida. Suratnya menyatakan, "Sang Pemimpin yang dapat membawa harapan nyata. Bukan harapan semu yang hanya diteriaki saat kampanye saja".
Ya, saya kira Jawa Tengah butuh gubernur baru. Rakyat ngga butuh slogan "Mboten korupsi, mboten ngapusi, dan mboten sugih permanent." Saatnya rakyat berani berkata, "Cukup 1 Periode".
Dan akhirnya, hari ini tanggal 11 Maret 2018, Handoko bertemu dengan Sudirman Said.
Penulis: Zeng Wei Jian