[PORTAL-ISLAM.ID] Taj Yasin diplot sebagai vote-getter. Dia orang baik. Anak kyai besar. Ramah. Santun. Tapi dia direkrut bukan karena kualifikasi.
Di Metro tipi, dia sangkal Ida. Ironis, datanya salah. Dia bilang, jumlah pesantren 3822 unit. BPS mencatat, di tahun 2015 saja jumlah pesantren sebanyak 5850 unit. Ida Fauziyah benar.
Ada dugaan, santrinya memainkan kartu Ganjar bakal masuk bui. Dagelan KPK bikin Anti-Ganjar gede rasa. Padahal itu mainan atas. Targetnya, PPP makin solid. Bagaikan disuntik Dimethyltryptamine (DMT), mereka berfantasi Taj Yasin bakal jadi gubernur.
Vote getter ngga butuh prestasi. Kualitas nomor sekian. Di seluruh dunia begitu. Taj Yasin pernah makan 22 potong tempe. Bikin Host Rosi heran.
Saat ditanya soal mengentaskan kemiskinan, Taj Yasin cerita pengalamannya bikin bendungan sekecamatan Sarang.
Taj Yasin masuk pilkada sebagai politisi. Bila menang, PPP Romi menang. Paling diuntungkan ya kubu Ganjar. Padahal, PKB partainya NU. Dulu, NU menentang Ganjar yang pro full day school. Sayangnya, sekarang Taj Yasin berkolaborasi dengan Ganjar.
Penulis: Zeng Wei Jian