[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Ketua Tim Sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014, Mahfud MD gegerkan publik di media sosial terkait tanggapannya pada pidato Prabowo 'Indonesia Bubar 2030'.
Tak sepaham dengan Prabowo, Mahfud MD menuliskan bahwa Indonesia justru bisa masuk 7 besar kekuatan ekonomi. Menurut Guru Besar UII tersebut, pandangan pesimistis harus dibantah.
"Bg sy soal kelangsungan dan takkan bubarnya Indonesia itu soal prinsip. Pandangan2 yg pesimistis hrs dibantah. Kalau alasannya soal ilmiah, ada hasil studi McKensey dan PWC bhw thn 2030 Indonesia masuk 7 besar kekuatan ekonomi. Tp kalau maksudnya ajakan agar kita2 ber-hati2 OK sj," kata Mahfud MD di akun twitternya, Sabtu (24/3/2018).
Bg sy soal kelangsungan dan takkan bubarnya Indonesia itu soal prinsip. Pandangan2 yg pesimistis hrs dibantah. Kalau alasannya soal ilmiah, ada hasil studi McKensey dan PWC bhw thn 2030 Indonesia masuk 7 besar kekuatan ekonomi. Tp kalau maksudnya ajakan agar kita2 ber-hati2 OK sj https://t.co/bKK0nQEnMq— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 24 Maret 2018
Mahfud MD juga menyampaikan bahwa dirinya sudah lama tak sepaham dengan pandangan Prabowo Subianto.
"Sudah lama tak sepaham. Saat beliau kalah di Pilpres saya menolak keras saat diajak berpetkara di MK karena saya tahu posisi hukumnya. Saat 212 saya jauh di luar arena, meski asyik menonton dari jauh. Saya manusia bebas, bicara dengan nurani dan logika sendiri. Jangan kacaukan NKRI dgn pesimisme," kata Mahfud MD di akun twitternya, Sabtu (24/3/2018).
Sdh lama tak sepaham. Saat beliau kalah di Pilpres sy menolak keras saat diajak berpetkara di MK krn sy tahu posisi hukumnya. Saat 212 sy jauh di luar arena, meski asyik menonton dari jauh. Sy manusia bebas, bicara dgn nurani dan logika sendiri. Jgn kacaukan NKRI dgn pesimisme. https://t.co/cNjJFYJV4i— Mahfud MD (@mohmahfudmd) 24 Maret 2018
Pengakuan Mahfud MD tersebut mendapat beragam komentar dari netizen yang justru mempertanyakan loyalitasnya.
"Krn gak sepaham? Salah org berrti Pak Prabowo milih bapak dulunya ya. Klo di perusahaan sih sebaiknya gak direkrut, krn loyalitas itu sulit. Hanya org hebat yg loyal," komen @m_ickh73.
"Maaf prof kali ini saya gak sepaham dg prof. Pidato itu kalo diartikan pesimis berarti prof sedang berfikir negatif. Cobalah utk positif pasti akan berfikir kalo pidato itu sebuah warning atau prof mengincar cawapres ya..," ujar @Nursaidin81.
"Klo prabowo menang masih sepaham ya prof?" sentil akun @santritobat555.
"Hanya warning prof bukan pesimis, seharusnya kita semua intropeksi diri bukan besar2ran digiring pesimis, termasuk prof, itupun kalau rendah hati," kata @basriansyah78.
"Heran, prof ini mantan Mentri Pertahanan era Gus Dur, masa tidak paham arti 'warning pertahanan' dari buku 'ghost fleet' yg jadi rujukan intelejen dan roadmapnya tentara2 Amerika dimasa depan, malah menganggap @prabowo mengumbar kan pesimisme?" sergah @titorachman1.
"Alhamdulillah ... Allah membukakan tabir siapa anda Prof....Teman yang baik adalah teman yang bersamamu saat pasang dan surut.... Alhamdulillah, Allah memberitahu kami jati diri anda Prof....," kata akun @pollingbangsa.
"Ini pernyataan menjilat yg sangat tdk mendidik prof.. Yg mengacaukan NKRI ini bukan krn pesimisme tapi karena kelakuan pemimpinnya yg angkuh, tdk amanah, hobi berdusta & ngibulin rakyatnya. #StopTipuTipuDanPembodohan," komen @rior_13033.
"Semoga jadi pelajaran u @Gerindra dan pak @prabowo agar lebih berhati2 memilih team sukses...
Trimakasih prof kejujurannya, tapi kami kecewa..fungsi team sukses, mensukseskan sampai titik penghabisan...bukan balik badan pas baru tau kalah.
Sy jadi tdk respect sm anda.
😊..maaf," ujar @ekagumilars.
Krn gak sepaham? Salah org berrti Pak Prabowo milih bapak dulunya ya— Beta_Maluku (@m_ickh73) 24 Maret 2018
Klo di perusahaan sih sebaiknya gak direkrut, krn loyalitas itu sulit
Hanya org hebat yg loyal
hanya warning prof bukan pesimis, seharusnya kita semua intropeksi diri bukan besar2ran digiring pesimis, termasuk prof, itupun kalau rendah hati— #IndonesiaDewasa (@basriansyah78) 24 Maret 2018
heran, prof ini mantan Mentri Pertahanan era Gus Dur, masa tidak paham arti 'warning pertahanan' dari buku 'ghost fleet' yg jadi rujukan intelejen dan roadmapnya tentara2 Amerika dimasa depan, malah menganggap @prabowo mengumbar kan pesimisme?— Era Kegaduhan #NoHoax (@titorachman1) 24 Maret 2018
Alhamdulillah ... Allah membukakan tabir siapa anda Prof....Teman yang baik adalah teman yang bersamamu saat pasang dan surut.... Alhamdulillah, Allah memberitahu kami jati diri anda Prof....— Polling Bangsa (@pollingbangsa) 24 Maret 2018
Kalau dulu pak prabowo menang mungkin ceritanya tidak seperti ini ya pak...— #GueCintaDamai (@pasukanfatahila) 24 Maret 2018
Maaf prof kali ini saya gak sepaham dg prof. Pidato itu kalo diartikan pesimis berarti prof sedang berfikir negatif. Cobalah utk positif pasti akan berfikir kalo pidato itu sebuah warning atau prof mengincar cawapres ya..— Nursaidin8 (@Nursaidin81) 24 Maret 2018
kan lagi siap2 jd cawapres pak jok, tp jangan kecewa klau ternyata di php— Ahmad Syafiq (@RustanAndi) 24 Maret 2018
Twit yang (semoga) berbuah kursi cawapres. Jilatannya kurang keras prof 😂😂— Ikhsan Al Habsyi (@mstyc02) 24 Maret 2018
Semoga jadi pelajaran u @Gerindra dan pak @prabowo agar lebih berhati2 memilih team sukses...
— IG : Ekagumilars (@ekagumilars) 24 Maret 2018
Trimakasih prof kejujurannya, tapi kami kecewa..fungsi team sukses, mensukseskan sampai titik penghabisan...bukan balik badan pas baru tau kalah.
Sy jadi tdk respect sm anda.
😊..maaf https://t.co/O0dYlzsvZm