[PORTAL-ISLAM.ID] Memasuki tahun politik jelang pilpres 2019, Joko Widodo berjanji untuk menindak secara tegas pihak yang menyebarkan isu bahwa dirinya memiliki keterkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Isu itu sempat merebak beberapa kali di jaringan internet, termasuk media sosial, dan kembali meluas belakangan, menjelang Pemilihan Umum 2019.
"Ya jengkel (dituduh PKI), tapi nyari orangnya enggak ketemu-ketemu. Awas kalau ketemu, tak gebuk betul itu," ujar Jokowi kepada masyarakat Kota Serang dalam acara pembagian sertifikat tanah di Alun-alun kota Serang, Rabu, 14 Maret 2018.
Jokowi berkilah, dirinya dilahirkan pada 1961. Sementara PKI, dibubarkan pemerintah pada 1965. Dengan demikian, Jokowi sangat tak mungkin sempat menjadi kader PKI di masa ia masih balita.
Respon Jokowi ini lucu. Sebab isu yang merebak di masyarakat memang tak pernah menyebutkan bahwa Jokowi kader PKI.
Yang dipertanyakan publik adalah mengenai orang tua kandung Jokowi.
"Presiden akan menggebuk orang yang menuduhnya PKI, ini jawaban orang malas mikir. Buktikan saja kalau memang bukan PKI," cuit salah seorang petinggi Partai Demokrat Andi Arief melalui akun twitternya siang ini, Kamis, 15 Maret 2018.Presiden akan menggebuk orang yang menuduhnya PKI, ini jawaban orang malas mikir. Buktikan saja kalau memang bukan PKI,— Andi Arief (@andiarief__) March 15, 2018
Cuitan Andi Arief segera menuai reaksi keras warganet. Beberapa dari mereka sepakat bahwa harus ada tes DNA bagi calon pemimpin negara.
Betul itu utk tahap awal tes DNA saja dulu.— kay_sasaki (@sasaki_kay) March 15, 2018
Kemarin2 ngomongnya mau gebuk PKI, sekarang beda lagi? Sakarepe lah😥— i_NDESO_nia (@bepejeel) March 15, 2018
Ada pula warganet yang memberikan tanggapan berbeda dan mengingatkan Andi Arief.
hati2 loh pak, ntar bapak dilaporin kalau ada Projo yg baca twit ini.— agus setiawan (@e4agus) March 15, 2018