(Foto: Google)
[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Ketua MPR RI Prof. Dr. Amien Rais tengah menyiapkan tulisan untuk membuktikan pernyataannya mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) ngibul alias bohong, terkait program sertifikasi tanah rakyat.
"Pak Amien sedang menyiapkan tulisan secara lebih utuh. Dan yang disampaikan Pak Amien kemarin itu ada datanya. 74 persen tanah negara dikuasai oleh segelintir orang," kata putra Amien Rais, Hanafi Rais di DPR, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Pernyataan Hanafi sekaligus untuk untuk menjawab pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, yang meminta agar Amien tak sekadar melempar pernyataan, tapi juga data.
"Kalau mau dipertajam datanya tentu sangat bisa. Kita banyak masukan dari LSM, dari pakar ekonomi, pakar pertanahan yang selama ini juga mem-feeding informasi dan data. Saya kira yang disampaikan (Amien) semuanya berbasis data dan fakta, bukan opini," tambah Hanafi.
Pernyataan Amien yang menyebut Jokowi ngibul dengan program bagi-bagi sertifikat tanah sempat mengundang reaksi keras dari Luhut. Luhut bahkan mengancam akan mencari dosa-dosa Amien Rais.
Seperti ramai diberitakan, Tokoh Reformasi penumbang Orde Baru, Prof. Dr. Amien Rais mengkritik keras rezim pemerintahan Jokowi.
Dalam video yang beredar di media sosial, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menyampaikan tentang bagi-bagi sertifikat tanah kepada masyarakat yang dilakukan Jokowi, seakan-akan itu sebuah prestasi luar biasa, padahal menurut Amien Rais 74% negeri ini tanahnya dan hutannya dikuasai kelompok tertentu.
"Ini pengkibulan yang harus waspada, bagi-bagi sertifikat, bagi-bagi tanah di beberapa daerah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini tanahnya, hutannya dimiliki oleh kelompok tertentu itu malah seolah-olah dibiarkan, Ini apa-apaan?" kata Amien Rais.
Berikut video pernyataan Amien Rais.
[video]
[VIDEO] Amien Rais Kritik Keras Pemerintahan Jokowi, Mengenai Pengkibulan Bagi-bagi Sertifikat dan Memberikan Angin Bagi Kebangkitan PKI pic.twitter.com/1P18T6t9dT— M. KHUMAINI (@mkhumaini) 20 Maret 2018