Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak bersama Sekjen GNPF Ulama, Al Khathath (kiri) usai konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta, 12 Maret 2018. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengklaim umat Islam menginginkan calon presiden selain Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2019.
"Umat Islam berharap muncul calon-calon lain. Calon alternatif seperti Pak Prabowo [Ketua Gerindra, Prabowo Subianto] dan lain sebagainya," kata dia, usai konferensi pers di Jakarta, Senin (12/3) kemarin.
Yusuf mengatakan GPNF Ulama bakal mengakomodasi nama-nama yang disukai umat Islam untuk menjadi capres. Demi menampung aspirasi dari umat Islam, GNPF Ulama bakal menghelat Kongres Umat Islam pada April mendatang.
Nantinya, sambung dia, Kongres Umat Islam akan melakukan musyawarah untuk menentukan calon presiden yang akan didukung sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi umat.
"Kami ingin mengedukasi umat di tahun politik ini terutama terkait perhelatan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 agar umat memahami dan menentukan calon pemimpin yang layak dipilih sesuai rekam jejak yang bersih dan kompetensinya," tutur Yusuf.
Soal nama, Yusuf mengatakan telah ada beberapa sosok yang dinilai memiliki elektabilitas cukup tinggi untuk menyaingi Jokowi tahun depan. Beberapa di antaranya adalah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, dia mengklaim sejauh ini GNPF Ulama belum mendiskusikan nama-nama calon presiden yang akan menjadi topik utama pembahasan dalam Kongres Umat Islam. Terlebih kedua tokoh tersebut juga belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden secara resmi.
"Memang kita dengar Pak Gatot mau maju, Pak Anies juga, tapi belum sampai ke situ. Belum ada nama yang akan didukung. Nanti kita konsolidasi di bulan April," katanya.
"Yang pasti umat Islam menunggu. Setelah mulai keluar calon barulah mereka menentukan calon presidennya," lanjut Yusuf.
GNPF Ulama sendiri merupakan kelanjutan dari GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berganti nama. Susunan kepengurusan pun telah berganti.
Dalam GNPF MUI, Ketua Umum dijabat Bachtiar Nasir. Kini dalam GNPF Ulama, kepemimpinan dipegang Yusuf Muhammad Martak sebagai Ketua Umum. Sementara Posisi sekjen kini dijabat Muhammad Al-Khathath yang menggantikan Munarman.
Sementara itu, untuk Ketua Dewan Pembina diduduki Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yang hingga kini masih di Mekah, Arab Saudi. (CNNIndonesia)
[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengklaim umat Islam menginginkan calon presiden selain Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2019.
"Umat Islam berharap muncul calon-calon lain. Calon alternatif seperti Pak Prabowo [Ketua Gerindra, Prabowo Subianto] dan lain sebagainya," kata dia, usai konferensi pers di Jakarta, Senin (12/3) kemarin.
Yusuf mengatakan GPNF Ulama bakal mengakomodasi nama-nama yang disukai umat Islam untuk menjadi capres. Demi menampung aspirasi dari umat Islam, GNPF Ulama bakal menghelat Kongres Umat Islam pada April mendatang.
Nantinya, sambung dia, Kongres Umat Islam akan melakukan musyawarah untuk menentukan calon presiden yang akan didukung sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi umat.
"Kami ingin mengedukasi umat di tahun politik ini terutama terkait perhelatan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 agar umat memahami dan menentukan calon pemimpin yang layak dipilih sesuai rekam jejak yang bersih dan kompetensinya," tutur Yusuf.
Soal nama, Yusuf mengatakan telah ada beberapa sosok yang dinilai memiliki elektabilitas cukup tinggi untuk menyaingi Jokowi tahun depan. Beberapa di antaranya adalah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, dia mengklaim sejauh ini GNPF Ulama belum mendiskusikan nama-nama calon presiden yang akan menjadi topik utama pembahasan dalam Kongres Umat Islam. Terlebih kedua tokoh tersebut juga belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden secara resmi.
"Memang kita dengar Pak Gatot mau maju, Pak Anies juga, tapi belum sampai ke situ. Belum ada nama yang akan didukung. Nanti kita konsolidasi di bulan April," katanya.
"Yang pasti umat Islam menunggu. Setelah mulai keluar calon barulah mereka menentukan calon presidennya," lanjut Yusuf.
GNPF Ulama sendiri merupakan kelanjutan dari GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berganti nama. Susunan kepengurusan pun telah berganti.
Dalam GNPF MUI, Ketua Umum dijabat Bachtiar Nasir. Kini dalam GNPF Ulama, kepemimpinan dipegang Yusuf Muhammad Martak sebagai Ketua Umum. Sementara Posisi sekjen kini dijabat Muhammad Al-Khathath yang menggantikan Munarman.
Sementara itu, untuk Ketua Dewan Pembina diduduki Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, yang hingga kini masih di Mekah, Arab Saudi. (CNNIndonesia)