[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang wanita terpaksa diamankan warga lantaran nekat menusuk salah satu ulama di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Ahad 11 Maret 2018. Pelaku diduga memiliki kelainan jiwa.
Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Putu Kholis Aryana membenarkan hal tersebut. Saat ini, kata Putu, pelaku telah diamankan anggota Polsek Sawangan.
"Motifnya apa itu yang kami telusuri. Katanya si begitu, pelaku ini memiliki kelainan jiwa," ucap Putu Ahad, 11 Maret 2018.
Pelaku yang diketahui bernama Vivi, ini terlihat mengenakan mukena berlumuran darah korban. "Korbannya ada yang bilang imam masjid. Saat ini masih kami dalami ya," kata Putu.
Sumber: Viva
-----------------
Kabar penyerangan ini segera ditanggapi oleh warganet. Mereka pun bertanya-tanya apakah kabar ini hoax atau real.
Hoax gak nih @DivHumas_Polri ? https://t.co/T1TOtKQoxt— TehBotol #PedoHunt (@Ndon08) March 11, 2018
"Hoax" Neh,— Latahzan ⛳⚓ (@Ghoz4ly) March 11, 2018
Mana ada Orang Gila yg nyerang Ulama, yang ada Orang Waras yg Pura² Gila mungkin, 😁https://t.co/of9Iyj9OSm
Tolong diselidiki Pak @DivHumas_Polri @BareskrimPolri apakah ini hoaks juga. https://t.co/8jhIMjT5g1— #MerdekaBro! (@T___Az) March 11, 2018
Pertanyaan warganet ini timbul usai pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Tugas Nusantara Polri Inspektur Jenderal Gatot Eddy PramonoSemoga dokter bisa ikut mengungkap kelakuan orang “gila” atau “digilakan” demi tujuan tertentu https://t.co/mXP6qxfpz4— Muhammad Said Didu (@saididu) March 11, 2018
Ia menyebut kabar penyerangan tokoh agama yang tersebar hanya hoaks. Penyebarannya diduga bermotif politik yang bertujuan untuk menghadirkan keresahan dan ketakutan, serta memecah belah masyarakat.
Menurutnya, tindakan ini dilakukan oleh kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang bekerja sama dengan eks sindikat penyebar ujaran kebencian dan hoaks Saracen serta sejumlah oknum di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.
"Dari hasil pendalaman ini dilakukan dengan kelompok eks Saracen dan MCA, motifnya politik," kata Gatot saat memberikan keterangan pers di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 5 Maret 2018 lalu.