[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah karikatur yang diunggah Majalah TEMPO beberapa minggu yang lalu tiba-tiba menjadi viral di media sosial.
Dalam karikatur tersebut nampak seorang pria bersorban dan berjubah putih sedang duduk berhadapan dengan perempuan berbaju merah.
"Maaf saya tidak jadi pulang," ujar pria bersorban dalam karikatur itu.
"Yang kamu lakukan itu JAHAT," jawab perempuan memakai baju merah.
Setelah diselidiki, tanggal unggahan karikatur tersebut ternyata bertepatan dengan batalnya kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Tak terima dengan kelakuan TEMPO, hari ini, Jumat 16 Maret 2018, ratusan massa FPI dan Alumni 212 menggeruduk kantor Majalah TEMPO di Jalan Palmerah Barat, Grogol Utara.
Setelah beberapa orang delegasi FPI masuk ke redaksi Majalah Tempo untuk menyampaikan keberatannya atas dugaan pelecehan dan penghinaan terhadap Rizieq Shihab, akhirnya pemimpin redaksi Majalah Tempo, Arif Zulkifli menemui massa FPI.
"Persoalan ini seharusnya diselesaikan di dewan pers. Namun, karena akan memakan waktu berminggu-minggu maka kami akan berikan hak jawab dalam edisi Majalah Tempo berikutnya, pada Senin pekan depan." Demikian kata Arif Zulkifli dari atas mobil komando.
Akan tetapi, tindakan Arif Zulkifli yang tidak meminta maaf kepada massa yang beraksi, hal tersebut memancing emosi dan tuntutan dari massa yang hadir.
Massa FPI meminta agar Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Arif Zulkifli untuk segera menyampaikan permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi pelecehan dan penghinaan ulama.
Setelah sempat terjadi keributan kecil antara massa FPI dan redaksi Majalah Tempo, akhirnya Arif Zulkifli dengan berat hati menyampaikan permintaan maaf.
"Kerja jurnalistik menyimpan dhoif-nya. Kalau kartun majalah Tempo menimbulkan ketersinggungan kami meminta maaf," kata Arif dari atas mobil komando FPI.
Juru Bicara FPI, Novel Bamukmin menyampaikan bahwa FPIdan umat Islam menunggu permintaan maaf Majalah Tempo secara tertulis dalam edisi berikutnya.
"Jika hari ini kita dengar secara lisan maka Senin pekan depan kita lihat secara tulisan," jelasnya.
FPI berjanji akan mengawasi dan mengawal janji atau kesepakatan permintaan maaf Majalah Tempo secara tertulis.
"Jika diulang jangan salahkan kita karena kita akan tempur sampai titik darah penghabisan," teriak Novel Bamukmin dari atas mobil komando.
Sekitar pukul 16.17 WIB, massa FPI mulai meninggalkan kantor Majalah Tempo.