[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan memberikan kesempatan bagi asing untuk memberi nama kawasan di pulau-pulau tertentu yang ada di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki sebanyak 4.000 pulau tak bernama yang potensial untuk dikembangkan sebagai tempat wisata.
Luhut mengatakan, kedatangan turis akan membuka lapangan kerja lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Negara lain yang berinvestasi di Indonesia, sebut Luhut, juga akan menambah penghasilan negara dari sisi pajak.
"Turis itu meng-create job opportunity. Sekarang kita jangan ribut, karena kita (pemerintah) untuk menciptakan lapangan kerja yang banyak ya, turis," kata Luhut dalam briefing dengan media di kantornya, Senin 9 Januari 2017.
Luhut mengatakan, banyak negara yang telah berminat untuk mengembangkan kawasannya sendiri di Indonesia. Di antaranya, adalah Singapura dan Jepang.
"Kelihatannya Singapura berminat, Jepang berminat. Jepang malah minta, boleh enggak kita punya satu daerah sendiri, dari orang-orang Jepang-nya, ya silakan saja," kata Luhut.
Meski demikian, Luhut mengatakan, Indonesia tidak pernah menjual pulau ke negara lain. Misalnya saja, lanjut Luhut, Jepang memberi nama kawasan di suatu pulau yaitu Yokohama, tak masalah. Namun, pulau itu ditegaskan tetap milik Indonesia.
"Jadi apa masalahnya, kita enggak jual pulau kok, tapi kau enggak boleh beri (nama) Belitung, kecuali kau kasih nama Yokohama pun suka-suka kau itu, tapi pulau itu masih milik orang Indonesia bukan punya Jepang," kata mantan Menkopolhukam itu.
Ditegaskannya, saat ini ada 4.000 ribu pulau di Indonesia yang belum memiliki nama. Dan tak mudah memberi nama bagi pulau-pulau tersebut.
"Jadi ada 4000 pulau lebih yang belum ada nama, kamu pun boleh kasih nama. Kita nyari nama 4.000 pun ndak gampang itu. Tapi bukan berarti pulau itu milik kamu," ujar Luhut.
Sumber: VIVA
------
Menanggapi berita jni, warganet pun berkicau ramai.
Mana boleh asing memberi nama pulau2 di indo.. apalagi indonesia berbatasan dgn banyak negara.. lama2 generasi penerus tdk bisa lg mengindentifikasi pulau2 milik negara sendiri— Delly (@zita_graunge) March 10, 2018
Gagal reklamasi pulaunya yg di incer 😂😂😂— Negri Diatas Awan (@agusboy_1973) March 10, 2018
Salah Om....— Hilik Ku Aink.... (@kangsemproel) March 10, 2018
Yg bener:
*Masih belum puas dgn pulau buatan..... pulau asli pun mau diembat juga"
😠😡😠https://t.co/t5s2YGQMU2
Mosok seh.. Memberi nama pulau itu ada aturannya lho, ada UU nya.. #smoga ini berita hoaxs— Jendral Kopi (@Bagnatara) March 9, 2018