Oleh: Bahtiar Ri Fai
Salah kaprah memahami sikap, tutur bahasa, perilaku Amien Rais.
Kita boleh setuju boleh tidak setuju dengan beliau, tapi harus dengan argumen yang proporsional.
Di era Rezim Orba, rezim tsb mungkin bagi sebagian orang adalah rezim yang baik bahkan mungkin terbaik: ada pembangunan, sempat swasembada pangan. Tapi menerut saya pribadi rezim Orba, terlalu lama, 32 tahun adalah waktu yang terlalu lama untuk menjabat sebagai seorang pemimpin negara. Anda dipercaya 32 tahun memimpin, tapi hasil "hanya" seperti ini? Sorry to say, anda termasuk rezim gagal. Belum lagi ada pemaksaan memilih partai tertentu, jaman dulu klo santri sudah pasti pilih PPP.
Amien Rais saat itu mewakili sebagian dari kami untuk menyuarakan kalau rezim ORBA sudah saatnya diganti.
Era transisi (BJ Habibie), walaupun baik menurutku, Pak Habibie tersandera lepasnya Timor Timor, padahal tentu itu bukan 100% salahnya Pak Habibie.
Laporan pertanggungjawaban BJ Habibie ditolak DPR/MPR. Perlu diingat pada saat itu mayoritas kursi dikuasai Golkar, tapi justru pidato pertanggungjawabannya ditolak, padahal saat itu BJ Habibie adalah seorang kader elit Golkar. Prestasi terbaik BJ Habibie selama menjadi Presiden adalah bisa menguatkan nilai rupiah dari 16 ribu/USD menjadi 6 ribu/USD.
Di era transisi ini Amien Rais tidak begitu kritis, karena disaat itu orang-orang sibuk membuat Partai-partai baru, ada PAN, PKB, PK dll.
Poros Tengah, Gusdur, Megawati
Bisa dibilang di masa inilah Amien Rais begitu disorot, dia dianggap pahlawan bagi pendukung Gus Dur (karena Gus Dur berhasil jadi Presiden), tak berapa lama sekaligus dianggap musuh abadi pendukung Gus Dur (karena di era Amien Rais jadi Ketua MPR itulah Gus Dur dilengserkan dari jabatan Presiden).
Saya kurang tau, kenapa seolah-olah semua karena Amien Rais, padahal partai pemenang PEMILU saat itu adalah PDIP dan Partai Golkar (dua partai inilah penentu suara DPR/MPR dengan jumlah kursi terbanyak).
Era SBY
Era SBY lagi-lagi Amien Rais bersikap kritis, puncaknya ketika ada Pansus BailOut Bank Century. Sayang sikap kritisnya saat itu "diabaikan" oleh seorang Hatta Rajasa (ketua umum PAN saat itu) yang akhirnya menjadi keluarga besan Pak SBY.
Era Jokowi
Rezim Kerja kerja kerja, kembali Amien Rais konsisten dengan sikap kritisnya. Usia sepuh (73 tahun) tak menghalangi beluau untuk mengkritisi sesuatu yang beliau anggap bermasalah. Beliau hadir dalam Aksi-aksi Bela Islam menentang Penista Al Maidah 51, mengkritisi reklamasi, dll.
Beberapa hari ini ada berita yang viral, seorang pejabat (Menko Luhut) yang berujar akan membuka dosa orang yang mengkritisi Pemerintah. Dugaan sementara orang yang dimaksud adalah Amien Rais.
Saya terus terang pengen tertawa, orang akan membuka dosa seseorang yang mengkritisinya. Analogi agamanya, orang akan membuka aib seseorang yang menasehatinya.
Amien Rais itu bisa dibilang "musuh bersama" bagi rezim ORBA, Gusdur, Mega, Rezim SBY, tentunya kalau beliau punya "DOSA" sudah dari dulu-dulu mereka menyeret Amien Rais dengan cara halus sampai cara brutal. "DOSA" disini bukan dosa dalam terminologi teologi (agama) lho yaaa, beliau tetap manusia biasa yang tentu tak maksum.
Mari kita tunggu episode selanjutnya dari Pak Amien Rais, salah satu tokoh yang kukagumi, tokoh inspirasi, walaupun saya bukan dari Muhammadiyah, walaupun saya bukan pemilih PAN ☺☺
*dari fb penulis
Foto: Google