[PORTAL-ISLAM.ID] Banjir yang menggenangi Jakarta akibat derasnya arus sungai Ciliwung pada Senin 5 Februari 2018 menyebabkan sebagian besar warga terpaksa mengungsi ke berbagai posko.
Seperti yang biasa terjadi dalam setiap musibah banjir, banyak warga bertemu dengan Laskar Front Pembela Islam (FPI). FPI yang selama ini dituding sebagai radikal, anti bineka, dan intoleran malah selalu berada di garda terdepan dalam membantu korban musibah.
Hal ini berbanding terbalik dengan kelompok yang selalu berteriak paling Pancasilais, paling toleran, dan paling bineka di seluruh jagad. Contohnya, Teman Ahok.
Warga Jakarta tak pernah lupa manuver tim sukses Ahok saat dua tahun lalu mendirikan posko-posko Teman Ahok di berbagai mall untuk menyedot KTP warga Jakarta, demi keperluan Ahok maju sebagai Cagub di Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen.
Namun tak pernah sekalipun Teman Ahok sudi menyibukkan diri mereka dengan mengurus dan menggalang dana bagi korban bencana. Mereka menghilang bak ditelan bumi.
Seorang netizen secara terang-terangan mengatakan dia bosan melihat ormas radikal nongol terus dalam setiap bencana. Ia mempertanyakan absennya Teman Ahok yang katanya paling toleran itu.
"Saya bosan melihat FPI lagi FPI lagi!! Kenapa sih kalau soal kebaikan FPI terlalu Radikal! Saya mau lihat yang kemarin teriak paling PANCASILAIS, BHINEKA, dan paling TOLERAN dimana Posko nya?" tulis netizen @kian_sensitive, 7 Februari 2018.
Absennya Teman Ahok semakin memperdalam jurang perbedaan dengan FPI. Jelas terlihat mana yang selalu ada dalam segala situasi dan mana yang nongol kalau sedang ada butuhnya saja, khususnya saat musim pilkada dan butuh KTP warga.Saya bosan melihat FPI lagi FPI lagi!! Kenapa sih kalau soal kebaikan FPI terlalu Radikal!— Kian_Sensitive (@kian_sensitive) February 7, 2018
Saya mau lihat yang kemarin teriak paling PANCASILAIS, BHINEKA, dan paling TOLERAN dimana Posko nya? pic.twitter.com/FSSFXzumIK