(Ismail Haniyeh dan Erdogan)
[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Turki melemparkan kecaman atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang menetapkan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh sebagai teroris. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa Haniyeh, bersama dua kelompok Islam yang aktif di Mesir dan satu di wilayah Palestina, terdaftar sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, seperti dilansir kantor berita Turki Anadolu Agency pada Ahad (4/2/2018), menyatakan bahwa keputusan AS untuk memasukkan Haniyeh dalam daftar hitam terorisme adalah sesuatu hal yang mencurigakan. AS dinilai ingin menghambat bersatunya faksi Palestina (Fatah-Hamas).
"Mereka mengambil keputusan ini pada saat kesatuan di dalam Palestina telah mulai diamankan," kata Cavusoglu, mengacu pada proses rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.
Cavusoglu, yang berbicara pasca melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, kemudian menuturkan bahwa Hamas telah berpartisipasi dalam Pemilu di Palestina pada tahun 2005, yang diobservasi oleh Majelis Parlemen Dewan Eropa dan dievaluasi secara demokratis dan transparan.
Hal senada disampaikan oleh Maliki, yang menyatakan bahwa keputusan AS tersebut perlu dipertanyakan, karena datang di saat Fatah dan Hamas tengah mempersiapkan pemerintah persatuan di Palestina.
"Ini bisa dikatakan sebagai upaya untuk menggagalkan upaya untuk menyelesaikan dan memperbaiki proses rekonsiliasi," ungkap Maliki. (Sindonews)