[PORTAL-ISLAM.ID] Di tengah "hajaran" wacana hak interpelasi yang hendak digunakan oleh beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta, Anies-Sandi justru menunjukkan prestasi.
Musibah banjir yang menimpa Jakarta sejak kemarin justru membuktikan bahwa Anies-Sandi kompak bekerja tanpa banyak cingcong. Koordinasi Anies dengan Pemkot Bogor jelas.Instruksi Anies kepada aparat sangat tegas. Upayanya menemani warga di berbagai lokasi sangat humanis. Apresiasi terhadap kinerja Anies datang dari berbagai pihak.
Apakah Anies merasa jumawa?
Tidak. Anies dan Sandi terus bekerja.
Interpelasi yang bagi banyak pemimpin merupakan momok, tak membuat Anies-Sandi ciut.
Interpelasi yang menurut pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun sebagai balas dendam tak menyurutkan langkah Anies memperbaiki Jakarta.
Meski Anies tak terlalu memusingkan interpelasi dan memilih terus bekerja untuk Jakarta, Ubedillah tetap berpesan agar Anies berhati-hati.
“Saya kira ini polanya seperti pola dendam, pada masa Ahok juga pernah ingin interpelasi, tapi ini lebih kepada kritik terhadap langkah-langkah Anies Baswedan agar lebih berhati-hati mengambil kebijakan dan on the track menggunakan APBD dan seterusnya,” ujar Ubedillah, di Jakarta, Senin, 5 Februari 2018.
Anies memang harus berhati-hati sembari terus bekerja melayani Jakarta. Publik tentu akan paham, mana interpelasi yang didasari keinginan untuk mengevakuasi, mana interpelasi yang didasari pada dendam kesumat politik.