PENGHANCURAN PENDAKWAH IDEALIS
Kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini semakin mencekam. Para pelaku dakwah diserang dan diintimidasi dengan berbagai cara. Yang memprihatinkan, kebanyakan yang menjadi korban adalah pelaku dakwah yang berdakwah dengan pola pergerakan dan pencerahan ke akar masyarakat.
Kita hampir tidak menemukan serangan terhadap para pelaku dakwah yang melewati jalur hiburan, ritual dan hal-hal yang bersifat esoterik lainnya. Seakan ada sebuah sistem yang terpadu didalam negeri ini yang fokus menyerang secara preemptive setiap potensi "ancaman" dari para pendakwah yang membahayakan posisi dan kepentingan mereka.
Dalam tiga tahun ini kita menyaksikan bagaimana para pendakwah yang idealis menghadapi berbagai bentuk serangan, ada yang diserang secara fisik, ada yang diserang secara mental, ada yang dihancurkan nama baiknya, status sosialnya dan ekonominya.
Apa yang menjadi premis Mohammad Natsir dan Buya Hamka memang terjadi secara mencolok saat ini: Islam ritual dibiarkan, namun Islam ekonomi, politik dan peradaban dihantam.
Para pendakwah yang bernarasi urusan pribadi, berceramah dalam masalah-masalah pribadi, masalah kemuliaan materi dengan segala kedoknya tidak akan diusik musuh, namun yang bernarasi keumatan, pemikiran Islam, kebangkitan ekonomi dan politik akan menjadi incaran musuh, dengan berbagai cara kita akan diperlemah sehingga tidak mampu berbuat apa-apa.
Saat ini yang menjadi fokus incaran mereka adalah pendakwah yang bergerak dalam politik, pemikiran, yang memiliki akses massa dan pencerahan pergerakan, na'udzubillah jika pendakwah ekonomi juga mendapatkan serangan yang sama.
Hati-hati bagi para pendakwah idealis, jangan mudah terprovokasi oleh adu domba dan tingkatkan kewaspadaan dalam segala hal. Nampaknya kehidupan tidak memberikan ruang yang nyaman lagi bagi para pendakwah idealis.
Jum'at, 02-02-2018
(Mutawakkil Abu Ramadhan)