[PORTAL-ISLAM.ID] Bagaimana rasanya jika seseorang berjanji tapi tidak ditepati.
Dua tahun yang lalu Ganjar Pranowo bilang akan mengurangi angka kemiskinan di sisa waktu dua tahun masa kepemimpinannya.
Kemiskinan di Jawa Tengah tercatat masih lebih tinggi dibanding angka kemiskinan secara nasional. Tahun 2016 kemiskinan di Jateng berjumlah 4,5 juta jiwa, atau 13,32%. Angka tersebut lebih tinggi dari angka kemiskinan nasional yang mencapai 11,13%.
Dia bakal upayakan pengentasan masyarakat dari kemiskinan dengan berbagai cara. Target Ganjar menurunkan angka kemiskinan 9,93% di tahun 2018.
Namun sudah empat tahun berlalu masalah kemiskinan belum juga mencapai target. Ganjar mengakui angka kemiskinan yang mencapai 13,19% dari jumlah penduduk Jateng yang hanya turun sedikit.
Angka itu masih terbilang tinggi.
Ganjar Pranowo tidak sesuai target, bahkan sebelum revisi RPJMD di 2016,target pengentasan kemiskinan di angka 7%.
Sangat lebih Jauh dari realisasi jika tak ada revisi RPJMD.
Tak cuma di situ, 9 program unggulan Ganjar dinilai jalan di tempat.
Memang cukup diakui Ganjar Pranowo responsible, tak heran jika beliau dijuluki Gubernur Twitter, tapi sayang progresnya kecil.
APJII pada Juni 2016 merilis pengguna internet mencapai 38 persen di Jawa tengah.
Dari total tersebut, 70% adalah pengguna internet melalui telepon pintar. Salah besar jika Ganjar cuma andalkan digital untuk menyerap aspirasi di Jawa Tengah yang pengguna jasanya saja cuma 38%.
Kemudian terlepas terkait atau tidaknya dugaan aliran dana e-KTP yang menimpa Ganjar Pranowo, 9 Program unggulan Ganjar telah gagal dan sang G6bernur Twitter layak mendapatkan rapor merah.
Penulis: Hanuka Dewi