Oleh: Bahtiar Ri Fai*
Bismillah..
Pengen mereview atjara Mata Najwa semalam, boleh ya? Boleh donk, plissssss ☺☺
Semalam atjara Mata Najwa menghadirkan ketua BEM (UI, ITB, UGM, IPB, Trisakti), Menteri (Moeldoko dan Nasir), Anggota DPR RI (Desmon-Gerindra, Adian-PDIP, PAN), dan seorang dosen (pengamat).
Bintangnya malam tadi adalah Pak Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan yang baru dilantik -red). Yup jadi bintang karena terlalu emosional, terlihat anti kritik, dan cenderung berkampanye dengan memaparkan klaim hasil-hasil kerja rezim. Dan sepertinya porsi waktu untuk dia lebih banyak daripada narsum yang lain, you know lah MataNajwa gitu loch, selalu ada waktu lebih untuk "mereka".. (Lihat video dibawah -red)
Ketika Moeldoko menyampaikan kerja pemerintah sudah ini itu untuk Asmat, ketua BEM UI dengan gampang mematahkannya, "kondisi KLB di Asmat, gizi buruk adalah bukti belum optimalnya (batja=gagalnya) Pemerintah"...
Yang geli itu ketika Moeldoko menjelaskan prestasi rezim dengan meningkatnya kuota haji Indonesia dari 168 ribu naik 221 ribu.
Aahhh, kirain ada bedanya kualitas pak Moeldoko dengan para buzzer rezim.
Pak Moel sembrono membaca data, seolah-olah naik 50rb an kuota haji, dia lupa 4 tahun lalu kuota haji Indonesia sudah 211 ribu.
Karena ada renovasi Masjidil Harom maka kuota haji semua negara diturunkan, khusus Indonesia turun dari 211 ribu jadi 168 ribu, dan akan dikembali normal seperti semula ketika renovasi selesai.
Jadi kalaupun dianggap naik hanya dari 211 ribu jadi 221 ribu, bukan 168 ribu jadi 221 ribu, ayooo lah jujurlah dalam membaca data.
(Link: http://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/10/27/ofpdv1385-april-2017-kepastian-normalnya-kuota-haji-indonesia)
Dari 2 ini sadja argumen Pak Moel bisa dipatahkan, hanya oleh mahasiswa dan saia yang profesinya sebagai bakoel abab..
08-02-2018
*Sumber: fb penulis
[VIDEO - Paparan Moeldoko di Mata Najwa - menit2 akhir]