[PORTAL-ISLAM.ID] Asyari Usman, wartawan senior eks BBC yang kini menjadi penulis aktif di sosial media resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri pada Jum'at (9/2/2018) kemarin atas sejumlah tulisan-tulisannya.
"Penetapan tersangka karena telah cukup bukti yang bersangkutan benar telah melakukan perbuatannya didukung dengan bukti-bukti digital. Tersangka menilai PPP saat ini sudah tidak sesuai dengan harapan kadernya serta menyimpang dari tujuan awal," kata kata Kasubdit II Direktorat Siber Bareskrim Polri Kombes Asep Safrudin kepada wartawan, Jumat (9/2/2018).
Asyari Usman dilaporkan LBH PPP pada 23 Januari 2018. Asyari diduga mencemarkan nama baik lewat sejumlah tulisan terkait PPP.
Langkah PPP yang dipimpin Muhammad Romahurmuziy (Romi) ini menjadi sorotan publik.
"Gus @Romahurmuziy, antum mencemarkan nama baik semua orang yang pernah beraktivism melawan otoriterian yg mengancam kebebasan berpendapat. Mohon sampiyan cabut laporan terhadap Asyari, bikin malu, dan membuat PPP makin hancur nanti," ujar @ferrykoto.
"Bukan seperti ini dulu kita bayangkan era reformasi itu kan? Apa ini, politisi yang dilahirkan lewat perjuangan melawan otoriterian, malah sekarang anti kritik. @MRomahurmuziy," lanjutnya.
Warganet yang lain juga banyak menyoroti PPP.
Gus @Romahurmuziy , antum mencemarkan nama baik semua orang yang pernah beraktivism melawan otoriterian yg mengancam kebebasan berpendapat.— Ferry Koto (@ferrykoto) February 10, 2018
Mohon sampiyan cabut laporan terhadap Asyari, bikin malu, dan membuat PPP makin hancur nanti.https://t.co/Ts8akhe593
Simbol Ka'bah utk P3 ganti saja,Pak Romi,ndak pantes.— Sulung Smadata (@SEdy5ma) February 10, 2018
Diganti saja simbol Fremasonry kek,Illuminati kek,atau bisa juga Istana Merah.https://t.co/iWBq7PUEiQ
Kalo gini caranya bener kata orang P3 sekarang partai semangka, luar hijau dalamnya merah!!— sangkuriang (@yohandewa) February 10, 2018