[PORTAL-ISLAM.ID] Masjid Baiturrahim Jl Sumurgempol No 77 Karangsari Tuban Jawa Timur dirusak oleh orang yang tidak dikenal pada Selasa 12 Februari dini hari. Menurut informasi tertulis yang diterima dari Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Pelaku terdiri atas satu orang laki-laki yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. Satu orang laki-laki yang diakui sebagai saudara bertindak sebagai pengemudi serta tiga anak yang terdiri atas satu perempuan usia SMP dan dua laki-laki balita. Mereka mampir ke masjid menggunakan kendaraan Toyota Inova H-8697-JQ. Seorang pelaku mengamuk dengan melakukan pemecahan sebagian kaca masjid.
"Hasil interograsi dan pemeriksaan sementara bahwa keluarga pelaku tersebut mengalami gangguan kejiwaan yang mengakibatkan perilaku menyimpang," kata Frans dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Februari 2018.
Berdasarkan keterangan sementara, pada Senin 11 Februari 2018 sore, pelaku dan keluarga datang dan melakukan shalat Ashar kemudian berdialog dengan masyarakat. Lalu pada pukul 17.30 WIB, yang bersangkutan beserta rombongan keluar meninggalkan masjid. Menjelang waktu Isya pelaku datang kembali serta mengikuti salat berjamaah. Namun pelaku membuat barisan saf sendiri.
Setelah mengerjakan shalat Isya, pelaku melaksanakan istirahat dan tidak beranjak dari Masjid. Selasa dini hari, warga menanyakan maksud dan tujuan kedatangan rombongan pelaku di Masjid Baiturrahim. "Namun yang bersangkutan melakukan pemukulan kepada korban sehingga korban lari keluar masjid untuk memberitahukan kepada warga lainnya," jelas Frans.
Sekitar pukul 01.30 WIB, pelaku melakukan pengrusakan terhadap kaca Masjid Baiturrahim dengan menendang menggunakan kaki. Mendengar adanya suara pecahan kaca tersebut warga sekitar Masjid mulai berdatangan dan meneriaki pelaku untuk menghentikan perbuatannya tersebut. Namun dijawab oleh pelaku bahwa dia siap untuk mati.
Polisi pun mengamankan sejumlah pelaku tersebut. Frans masih enggan menjelaskan secara rinci berapa jumlah pelaku yang diamankan maupun siapa pelaku pengrusakan tersebut. Namun, satu pelaku berhasil diidentifikasi atas nama Zaenudin (40 tahun), asal Rembang Jawa Tengah.
"Kondisi pelaku satu orang mengalami luka-luka pada tangan dan kaki akibat terkena pecahan kaca serta pada saat diamankan pelaku teriak-teriak," kata Frans.
Sejumlah barang bukti, termasuk mobil pun masih diamankan kepolisian setempat. "Sampai saat ini masih belum diketahui motif dari pelaku dan masih dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Tuban," ujar Frans.
Sumber: REPUBLIKA
------
Menanggapi pernyataan Kombespol Frans Barung Mangera, warganet pun berkicau ramai.
Kenapa pernyataan nya berbeda untuk kasus yg sama? Ketika ada penganiayaan dan perusakan di gereja dikatakan pelakunya adalah TERORIS sedangkan utk pengerusakan masjid pelakunya orang gila. Sampai disini rasa Keadilan bagi umat islam tidak ada sama sekali #KasihanUmatIslam— mirah sumirat (@m_mirah) February 13, 2018
Baru era ini, orang gila ngamuk— AbdulG #saveNKRI (@nemblas) February 13, 2018
Korbanya dipilih, petinggi agama sekaligus tempat ibadahnya
Jamane jaman EDAN, ora EDAN ora nduwe panggung
Orang gila naek daun .... ehh tapi kmrn pas yg nyerang gereja bisa tuh di telusuri sampe di wawancara pesantrennya dan keluarganya ... ruaarrr biazaaahhhh— nofiansyah eka (@pippo_eka) February 13, 2018
Kok bisa orang gila se indonesia kompak nyerang islam ??— Al-Malhamah Al-Kubro (@malhamahkubro) February 13, 2018
Klo yg Islam dirusak... pasti orang gila pelakunya... klo agma lain.. pasti teroris pelakunya...— Adi Sanjaya (@adisanjaya_aday) February 13, 2018
Mau sampai kapan begini terus...
Orang gila nya cuma pilih masjid dan ulama...knp yah....orang gila pilihan apa titipan hahahaaaaa— Esyahbana (@esyahbana65) February 13, 2018
Lagi lagi yg berhubungan dgn penyerangan terhadap islam diduga orang gila, klo yg menyerang non muslim langsung di cap teroris..... Aneeeeh— Dani Priyatna (@Danieprie) February 13, 2018
I think radical and intolerant person who did this, i believe they are one of terrorist...why, suddenly judge as crazy person who did this??— Benny Sukamdono (@BSukamdono) February 13, 2018
Kok bukan Teroris pak?— #Izzatul Islam (@abi_ranata) February 13, 2018
Indonesia mendadak darurat orang gila.. https://t.co/s10HbqrQKJ— rachel maryam (@cumarachel) February 13, 2018