[PORTAL-ISLAM.ID] Ustadz Abdul Somad bukan hanya berkah untuk umat Islam Indonesia, tapi juga buat kami adik kelasnya para alumni Al-Azhar. Beliau bukan hanya membangunkan umat Islam yang sedang terlelap, tapi juga menumbuhkan kebanggaan kami sebagai alumni Al-Azhar. Itulah yang benar-benar saya pribadi rasakan akhir-akhir ini.
Tahun 2012 saya pulang dari Mesir, banyak yang memandang sebelah mata para alumni Al-Azhar. Sebabnya apa? Banyak...
Kita tahulah di antara dedengkot Liberal JIL, ada alumni Al-Azhar.
Di antara yang membela aliran sesat seperti Syiah, Ahmadiyah, dll, ada alumni Al-Azhar.
Di antara yang membela LGBT, ada alumni Al-Azhar.
Di suatu daerah, saya bahkan pernah mendapatkan keluhan dari jamaah suatu masjid yang bilang ada alumni Al-Azhar tidak mau mengisi pengajian di masjidnya karena tidak lancar baca kitab Arab.
Belum ditambah dengan serangan dakwah Salafi yang sering memperburuk citra Al-Azhar di tengah masyarakat dengan alasan berakidah Asyari sesat dan tidak sesuai dengan As-Sunnah wal Jamaah.
Di sinilah pandangan masyarakat terhadap para alumni Al-Azhar menjadi negatif. Ketika kita mengaku sebagai alumni Al-Azhar, mereka pun berperasangka negatif, "Jangan-jangan liberal", "Akidahnya tidak benar", "Pengusaan ilmunya kalah dengan lulusan Madinah", dsb. Di suatu sekolah tinggi di Jawa, saya pernah mendegar alumni Al-Azhar yang mengajar di situ digaji lebih rendah dari alumni Madinah padahal ijazah mereka sama: Lc. Bahkan lebih rendah dari alumni LIPIA Jakarta.
Tapi akhir-akhir ini, setelah kemunculan UAS yang begitu fenomenal, kebanggaan kami sebagai Alumni Al-Azhar kembali bangkit. Pandangan masyarakat yang negatif berubah positif. Dulu yang meremehkan keilmuan para alumni Al-Azhar sekarang balik memuji dan membanggakan.
Pada beberapa kejadian yang saya alami pribadi, ketika seseorang tahu saya lulusan Al-Azhar, dia langsung bilang, "Wah, adik kelasnya Ustad Somad ya? Hebat ya dia, kalau ceramah dalilnya berisi, lancar, hafalannya kuat, penguasaan bukunya hebat, dan lain bla bla, dst." Intinya, pujian demi pujian mereka ucapkan tentang Al-Azhar.
Dalam hati saya bergumam, "Terima kasih, Ustad Abdul Somad. Kami tak sehabat Antum. Kontribusi kami tidak sebesar yang Antum lakukan, tapi Antum telah membuat kami kembali bangga sebagai alumni universitas Islam tertua di dunia ini."
(Jauhar Ridloni Marzuq)