Indonesia dan Umat Islam Dalam Ancaman "Deep State"
Oleh: Muhamad Sirot*
Mungkin diantara kita, ada yang pernah mengenal istilah oligarki atau gengster, itu persamaan istilah dari "deep state".
Deep state merupakan kekuatan informal didalam negara. Mereka kelompok kecil yang mengkonsolidasi, mengkooptasi dan mengendalikan negara melalui instrumen kekuatan-kekuatan politik di sebuah negara. Biasanya mereka menguasai militar, kepolisian, partai politik, pengusaha dan kekuatan sosial. Jika mereka telah mampu mengendalikan kekuatan-kekuatan tsb diatas, maka mereka akan bisa menguasai pengambil kebijakan negara diantaranya presiden.
Di Amerika, tak ada satupun capres yang jadi presiden, tanpa restu dan kendali Deep State. Salah satu yang diyakini sebagai deep state adalah lobi yahudi AS (AIPAC - The American Israel Public Affairs Committee).
Di Indonesia, pasca runtuhnya kekuatan presiden Soeharto, maka runtuh pula kedigdayaan Deep State.
Saat Soeharto berkuasa, maka wajah kekuasaan menjadi anti demokrasi, tiranik dan anti umat Islam. Itu karena pengaruh deep state yang memang desainya anti demokrasi karena misi utamanya mengendalilan negara dan mengeruk kekayaannya secara membabi buta, mengkebiri hak-hak rakyat.
Sejak 2004, di Indonesia, deep state memulai mengkonsolidasi diri. Dan saat ini mereka menemukan momentumnya, memiliki kesempatan luas merangkai jaringan-jaringan lebih luas.
Jika kita biarkan kelompok benalu negara ini terus berkembang, tanpa ada upaya menciptakan gelombang perlawanan, maka habis sudah bangsa ini, habis sudah umat ini, karena meraka mampu mengendalikan kekuasaan tanpa batas, semau gue. Kriminalisasi umat dan ulama akan terus terjadi. Cahaya demokrasi kan redam, dan kita akan berada di lorong negara nan gelap gulita.
Saat ini kita semua sudah merasakan... Dan akhir cerita dari ini semua, nasib bangsa ini jauh lebih ngeri dibanding saat era Orba.
*Sumber: dari fb penulis
Link: https://www.facebook.com/muhamadsirot.muhamadsirot/posts/207519256480137