[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan wartawan senior Media Indonesia (grup MetroTV) yang sekarang sudah tobat, Edy A Effendi mengungkap makna di balik pertemuan Ustadz Abdul Somad (UAS) dengan Habib Rizieq Syihab (HRS) di kota suci koat kelahiran Nabi Makkah Al-Mukarromah di penghujung tahun 2017 kemarin di sela-sela umroh UAS.
Menurutnya, pertemuan dua tokoh Umat ini seperti memberi "tongkat estafet" dari Habib Rizieq ke Ustad Abdul Somad.
Berikut selengkapnya seperti ditwitkan melalui akun twitternya @eae18 pagi ini (Selasa 02/01/2018) kemarin:
- Magnet terbesar peserta Aksi 212, itu ya @RizieqSyihabFPI bukan tokoh-tokoh "partai Islam". Jangan tanya, Reuni 212 tanpa HRS tetap dibanjiri jutaan orang. Reuni itu efek. Efek HRS diperlakukan tak adil oleh penguasa.
- Jadi para tokoh yang mengklaim sebagai tokoh "partai Islam", faktanya tak mampu menggerakkan jutaan massa berkumpul dalam satu momen, seperti momen Aksi 212. Dan kemampuan itu lahir dari orang non partai, HRS.
- Pertemuan UAS dan HRS, seperti memberi "tongkat estafet" dari HRS ke UAS. Semakin UAS diperlakukan tak adil oleh penguasa, semakin mengkristal semangat untuk melakukan perlawanan terhadap kekuasaan. Jangan anggap enteng gerakan arus bawah.
- Hadirnya HRS dan UAS sebenarnya mempertegas bahwa elit-elit "partai Islam", tak mampu menyatukan umat. Elit-elit "partai Islam" hanya mampu melakukan konsolidasi pada organ partainya bukan organ umat. Padahal sasaran terbesar itu umat bukan umat partai.
- Maka wajar jika Pak @jokowi tak suka Aksi 212. Vibrasi Aksi 212 itu bisa menggerus suara Pak JKW pada 2019 jika ia "nyapres" lagi. Pak JKW sepertinya sadar, Aksi 212 itu bentuk nyata solidaritas sebagian umat Islam, yang selama ini diperlakukan tak adil oleh penguasa.
- Jumlah tujuh juta yang diklaim sebagai peserta Aksi 212, itu bisa membengkak pada kisaran 15 juta pada Pilpres 2019. Bengkakan ini hadir dari simpatian Aksi 212 yang tak hadir tapi punya roh yang sama. Yang diuntungkan, tentu lawan Pak @jokowi.
- Jika Pak @prabowo nyapres lagi, tentu dia akan diuntungkan suara dari peserta Aksi 212. Ini jika terjadi head to head, Jokowi vs Prabawo. Padahal Prabowo tidak terjun langsung dalam dinamika Aksi 212. Politik memang seperti dagangan. Untung rugi jadi pijakan.
- Saran saya buat Pak @jokowi dan Pak @prabowo lebih baik rehat pada 2019. Beri kesempatan pada generasi yang lebih muda. Masih banyak tunas-tunas muda yang lebih baik dari Pak JKW dan Pak Prabowo.
Berikut video saat pertemuan UAS dengan HRS di Makkah yang mengharukan sekaligus menggetarkan pihak sebelah...
[video]
Momen mengharukan saat Ustadz Abdul Somad hendak cium tangan namun ditahan oleh Habib Rizieq... pic.twitter.com/ETstsYudnz— Patriot Bangsa (@bangsa_patriot) 1 Januari 2018