[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya secara resmi mengakui dan mengumumkan Ibu Kota Israel adalah Yerusalem. Pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem segera dilakukan.
"Inilah saatnya mengakui secara resmi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata Donald Trump dalam pernyataan resminya yang dilansir CNN, Kamis (7/12/2017).
Kebijakan Trump ini bukan datang tiba-tiba, tapi setelah disokong oleh Arab Saudi.
Dilansir media Timur Tengah MEMO (6/12/2017), Saudi menawarkan Abu Dis sebagai ibukota Palestina di masa depan.
Sebuah proposal Saudi untuk sebuah prakarsa perdamaian antara Israel dan Palestina menawarkan desa Abu Dis (sebelah Timur Yerusalem) sebagai ibu kota masa depan Palestina dan bukan Yerusalem Timur, menimbulkan kemarahan yang meluas.
Aktivis telah merilis sebuah hashtag baru dengan nama "Jerusalem adalah ibukota kami" sebagai tanggapan atas proposal Saudi.
The New York Times melaporkan pada hari Minggu (3/12) bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman membuat proposal tersebut saat kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Riyadh bulan lalu.
Menurut usulan tersebut, orang-orang Palestina akan mendapatkan sebuah negara yang tidak bersebelahan di Tepi Barat dan Jalur Gaza dimana mereka hanya memiliki kedaulatan parsial sementara mayoritas permukiman Israel di Tepi Barat akan tetap ada. Proposal tersebut tidak memberikan pengungsi Palestina dan keturunan mereka yang tinggal di negara lain hak untuk kembali ke Israel.
Menurut surat kabar tersebut, Arab Saudi memberi Abbas dua bulan untuk menanggapi tawaran tersebut.
Abu Dis adalah kota Palestina di dekat Yerusalem Timur yang diduduki. Menurut Kesepakatan Oslo itu diklasifikasikan sebagai Area B yang dikelola oleh Israel dan Otoritas Palestina.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com/20171206-saudi-offers-abu-dis-as-future-capital-of-palestine/