[PORTAL-ISLAM.ID] Taktik mereka di Jakarta: Nyepin. Gagal akibat sistem dua putaran Pilgub. Tiga kunci Nyepin mereka: "fear, anger, disgust".
Mereka ciptakan rasa takut dalam hati minoritas. Bila Anies-Sandi menang, minoritas bakal sengsara. Minoritas dihasut supaya marah dan benci terhadap ulama, umat islam dan Anies-Sandi.
In general, taktik spin ini gagal total. Anies-Sandi menang telak 16%. Tapi mereka sukses mengolah minoritas. "Fear, anger, disgust" nancep di sanubari kelompok target.
Menghadapi pilkada serempak, Taktik lain mesti diadopsi. Jabar, Jateng, Jatim dll beda dengan Jakarta. Selain hanya satu putaran, kelompok minoritas di daerah tidak sedominan di Jakarta.
Taktik paling jitu adalah pecah suara. Pegang dua pasangan calon. Kesatuan muslim sebagai imbas Pilgub Jakarta harus dibelah.
Misalnya di Jabar. Bila ada tiga kandidat, let's say: RK, Demiz dan Sudrajat. Maka mereka hanya perlu koptasi satu figur yang punya dukungan kuat massa muslim.
Misalnya Demiz bisa dikoptasi. Buktinya perubahan sikap di soal Meikarta. Maka pihak oposisi akan sulit menang bila petanya seperti ini. Status quo tetap berkuasa. Taktik sama akan diterapkan di Jateng, Jatim dan daerah-daerah lain.
Umat Muslim harus bersatu. Jangan mau dipecah belah. Rujukannya adalah pilihan Letnan Jenderal Prabowo Subianto.
Penulis: Zeng Wei Jian