[PORTAL-ISLAM.ID] Saat Aksi Bela Palestina di Monas Ahad (17/12/2017) kemarin, banyak peserta aksi terutama yang didepan panggung menyaksikan ada kejanggalan di atas panggung. Termasuk terkait Ustadz Felix Siauw yang kabarnya dilarang berorasi.
Sosok yang mendapat sorotan adalah Marsudi Syuhud, salah satu ketua PBNU yang menjadi ketua pelaksana Aksi Bela Palestina.
Ternyata sosok Marsudi Syuhud pernah bikin kontroversi dan gegerkan MUI karena kunjungannya ke Israel dan bertemu Presiden Israel Reuven Rivlin.
Pada awal Januari 2017 publik Umat Islam di Indonesia dihebohkan dengan kunjungan delegasi dari Indonesia ke Israel dan bertemu Presiden Israel Reuven Rivlin.
Dari sejumlah orang yang ikut delegasi ke Israel ini terdapat dua orang pengurus MUI Pusat, yaitu Istibsyaroh (Ketua Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI) dan Kiai Marsudi Syuhud (Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama MUI, salah satu Ketua PBNU).
Dalam foto yang dilansir Albalad.co, Marsudi duduk ketiga dari kanan. Hanya dipisahkan satu lelaki setelah Istibsyaroh (berjilbab kuning). Foto ini diambil saat mereka sedang diterima di kediaman resmi Presiden Israel Reuven Rivlin.
Sedangkan dalam berita dilansir situs Kementerian Luar Negeri Israel, tidak ada Marsudi dalam foto bersama Rivlin. "Dia berusaha menghindar (agar tidak ketahuan)," kata Ketua Bidang Luar Negeri MUI Muhyidin Junaidi saat dihubungi Albalad.co melalui telepon selulernya.
(Dalam foto ini Marsudi Syuhud tidak ada)
Kunjungan delegasi muslim dari Indonesia diatur dan dibiayai oleh AIJAC (Australia-Israel & Jewish Affairs Council ), lembaga lobi Yahudi di Australia. Negara Zionis itu hampir saban tahun mengundang tokoh-tokoh muslim dari Indonesia sebagai upaya untuk mengubah pandangan negatif mereka mengenai Israel. Diharapkan sepulang dari sana ikut menyebarluaskan hal-hal positif tentang negara Bintang Daud ini.
Link: https://albalad.co/kabar/2017A6681/ternyata-ada-dua-pejabat-mui-ikut-dalam-rombongan-ke-israel/
***
Kemarahan MUI Anggotanya Diam-diam Ketemu Presiden Israel
Petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) marah ada anggotanya tanpa izin bertemu Presiden Israel, Reuven Rivlin di kediamannya, Beit HaNassi, Talbiyah, Yerusalem.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Zainut Tauhid Sa'adi memastikan kunjungan dua pengurus MUI itu tanpa sepengetahuan pimpinan. Langkah ini jelas melanggar aturan organisasi.
"MUI melarang semua pengurusnya untuk berkunjung ke negara Zionis dengan atau tanpa dalih apa pun," tuturnya kepada merdeka.com, Jumat (20/1/2017).
Menurutnya, MUI sebagai salah satu representasi umat Islam Indonesoa berkomitmen untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Hal tersebut sesuai dengan semangat konstitusi yakni menolak segala macam bentuk penindasan dan penjajahan.
"Israel adalah negara agresor dan penjajah yang selama ini berbuat zalim terhadap rakyat Palestina," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI Muhammad Zaitun Rasmin saat dihubungi merdeka.com memberikan klarifikasi resmi MUI yang disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi.
"MUI jelas mengutuk sekeras kerasnya kunjungan tersebut atas nama apa pun," tegasnya.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Rivlin. Para delegasi dan kepala negara Yahudi itu membicarakan hubungan antara Umat Islam dan Yahudi. Dia juga berharap Indonesia bisa membuka kerja sama dan saling berinteraksi di masa mendatang.
"Saya yakinkan kepada Anda bahwa di Yerusalem, kota Tuhan, semua orang bisa beribadah sesuai dengan keyakinannya. Dan Israel akan terus membela hak ini, tidak peduli apapun propaganda anti-Israel tentang hal ini. Selama ini, propaganda yang selama ini muncul untuk memprovokasi dunia Islam terhadap Israel," kata Rivlin, demikian dikutip dari Times of Israel, Jumat (20/1).
Link: https://www.merdeka.com/peristiwa/kemarahan-petinggi-mui-anggotanya-ketemu-presiden-israel.html
(Baca: CATATAN SAKSI MATA Ada Yang Tidak Tidak Beres di Aksi Bela Palestina Monas)