[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya secara resmi mengakui dan mengumumkan Ibu Kota Israel adalah Yerusalem. Pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem segera dilakukan.
"Inilah saatnya mengakui secara resmi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata Donald Trump dalam pernyataan resminya yang dilansir CNN, Kamis (7/12/2017).
Langkah nekad Trump ini mendapat reaksi keras dunia internasional terutama Umat Islam.
Di Indonesia sejumlah massa ormas Islam dan NGO pembela Palestina akan menggelar aksi unjuk rasa hari ini, Jum'at (8/12/2017) di Kedubes AS di Jakarta.
Salah satu kelompok massa aksi dikoordinir oleh Al-Aqsa Working Group yang akan menggelar aksi demo di depan Kedubes AS di Jakarta usai sholat Jum'at nanti.
“Massa kami sekitar 500-800. Tapi ada beberapa NGO yang ingin ikut serta ada sekitar 2.000an. Ini di luar massa Nadhlatul Ulama yang ternyata sudah meminta izin demonstrasi terpisah dan mungkin nantinya akan bergabung dengan massa kami. Ini kebersamaan saja karena tujuannya sama. Kami belum berkoordinasi dengan pihak kedutaan tapi besok akan minta mediasi. Semoga ada staf kedutaan yang menerima surat kami,” ungkap Agus Sudarmaji, Koordinator Lapangan Al-Aqsa Working Group, kepada VOA Indonesia kemarin.
Sudarmaji mengatakan demonstrasi yang akan dilakukan seusai sholat Jumat (8/12) ini sedianya berawal di Kedutaan Besar Palestina di Jalan Diponegoro, Menteng, dan dilanjutkan dengan long march ke Kedutaan Besar Amerika di Jalan Medan Merdeka Selatan. Tetapi setelah berkoordinasi dengan aparat keamanan, maka demonstrasi akan dipusatkan di depan Kedutaan Besar Amerika saja dan tidak akan ada long march.