[PORTAL-ISLAM.ID] Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan dua buku tentang pentingnya perlindungan satwa langka di dunia menurut persektif hukum Islam. Buku ini diklaim sebagai yang pertama di dunia.
Buku pertama berjudul 'Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem' yang ditulis oleh Fachruddin M Mangunjaya, Hayu S Prabowo, Imaran SL Tobing, Ahmad Sudirman, Sunarto, Mifta Huba, dan Taufik Mei Mulyana.
Sedangkan buku kedua berjudul 'Khutbah Jumat Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem' yang ditulis oleh Hayu S Prabowo, Fachruddin Mangunjaya, Shalahuddin Al Ayyubi, Mifta Huda, Abdurrahman Hilabi.
"Buku ini bisa jadi yang pertama di dunia. Maka dari itu, para dai, ulama di masjid, pesantren dan madrasah dapat memakai untuk menambah pengetahuan tentang perlindungan satwa menurut ajaran lslam, seperti tertuang dalam buku ini," kata salah satu penulis, Fachruddin Mangunjaya, yang juga Ketua Pusat Pengajian lslam dari UNAS, di kantor MUI, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Desember 2017.
Sementara itu Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI, Hayu Prabowo, mengatakan buku ini bertujuan untuk mempertajam wawasan dan pandangan lslam tentang pentingnya konservasi satwa yang dilindungi, sekaligus sebagai upaya pencegahan perburuan ilegal dan perdagangan ilegal satwa yang kini marak di tengah masyarakat.
"Ini ada dua buku, satu kumpulan khotbah, sehingga saya mengajak untuk dipahami dan diaplikasikan oleh semua umat Islam. Lebih bagus dipakai khotbah Jumat oleh para ulama,"ujarnya.
Hayu menjelaskan, peluncuran buku ini dimaksudkan untuk memudahkan pengenalan dan pemahaman dalam menerapkan fatwa MUI No 4/ 2014 tentang 'Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem'. Dia menambahkan, buku tersebut dibuat atas kerja sama Pusat Pengkajian Islam Universitas Nasional (PPI UNAS) dengan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI dan WWF Indonesia.
"Bagi yang perlu bisa minta ke MUI, dan MUI akan mengusahakan menyebarkan ke seluruh wilayah. Atau bisa juga didownload di PDF dengan judul yang sama," tuturnya.