[PORTAL-ISLAM.ID] "Jika Menebar Kedamaian, Dakwah Pasti Tak Akan Ditolak" -- demikian tulisan di indonesiana.tempo.co, Kamis (28/12/2017). Dengan foto Ustadz Abdul Somad.
Link: https://indonesiana.tempo.co/read/121051/2017/12/28/syahirulalm/jika-menebar-kedamaian-dakwah-pasti-tak-akan-ditolak
Jadi menuru si penulis, penceramah yang dakwahnya ditolak karena tidak menebar kedamaian. Dakwahnya provokatif.
Mungkin si penulis lupa atau bahkan tidak membaca perjalanan dakwah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak hanya ditolak tapi juga sampai dilempari batu seperti saat dakwah di Thaif.
Dakwah Nabi Muhammad SAW saja pernah bahkan sering ditolak, ditolak oleh orang Kafir dan Munafik. Pertanyaannya Dakwah mana yang lebih baik dari Dakwah Nabi Muhammad??? Kok Nabi tetap ditolak???
Karena dakwah Nabi Muhammad ditolak bahkan dilempari batu -meminjam kesimpulan si penulis- karena dakwahnya tidak menebar kedamaian???
Lucunya si penulis dalam tulisannya itu mencamtumkan juga dakwah Nabi Muhammad yang "penuh rahmat", dan mengajak bagi penceramah yang dakwahnya ditolak untuk introspeksi.
"Bagi seseorang yang kemudian keberadaannya ditolak oleh beberapa pihak, seharusnya memang lebih introspeksi kedalam dirinya sendiri, benarkan bahwa isi dari ceramah keagamaannya menuai sikap reaktif dari masyarakat?" -- kata si penulis.
Loh gak sekalian si penulis bilang agar Nabi Muhammad melakukan introspeksi kenapa dakwahnya ditolak di Thaif? Kenapa orang-orang Thaif sampai melempari batu? Pasti salah pendakwahnya. Pasti dakwahnya tidak menebar kedamaian. Pasti dakwahnya provokatif. Kalau menuruti logika si penulis.
Kalau si penulis belum tahu sejarah dakwah Rasulullah, banyak bacaan di buku dan media online. Tinggal googling ketemu.
Kalau malas googling, ini saya kasih satu tulisan Dakwah Rasulullah di Thaif yang bahkan diposting detikcom.
Thaif Kota Nan Sejuk dan Ujian Berat Sang Rasul Allah
https://news.detik.com/berita/1262874/thaif-kota-nan-sejuk-dan-ujian-berat-sang-rasul-allah-
Obat kebodohan itu dengan membaca.