Apakah Aksi dan Reuni 212 berbau politis..??
Jawaban saya.. IYA, memangnya kenapa?
Kita ini Umat Islam selalu menghindari politis, akhirnya semua aturan malah menyudutkan Umat Islam.
Tidak ingatkah baru-baru ini bendera Tauhid dianggap sebagai bendera teroris?
Tidak ingatkah ada UU ormas yang mengancam pembubaran ormas Islam?
Tidak ingatkah pengajian dibubarkan??
Kenapa??
Karena kita tak kuat secara politis.
Bedakan antara politis dengan PARTAI POLITIK
Aksi 212 dan Reuni 212 adalah momentum bersatunya UMAT.
Kalau kita bersatu, suara umat Islam bersatu. Kita bisa milih bupati yang sesuai Syariat Islam, memilih Gubernur yang Seiman, memilih Pemimpin yang Berakhlak Mulia.
Kalau Umat ini bersatu, kita akan kuat, kita punya suara untuk menentukan kebijakan. Mencegah negeri ini jadi sekuler, liberal dan komunis.
Jangan anti dengan politik tapi cerdaslah memilih PARTAI POLITIK.
Selain itu, ilmu fiqh juga harus diketahui.
Ada banyak macamnya.
1. Fiqh syariah yang mengatur bab ibadah
2. Fiqh muamalah yang mengatur perdagangan jual beli
3. Fiqh munakahah tentang bab pernikahan, cerai dan rujuk
4. Dan fiqh siasah, tentang pemerintahan, kepemimpinan dan politik
Islam sangatlah lengkap. Jangan sempit pikir.
Jangan mau dibodohi agar menjauhi politik tapi jadi terzolimi di kemudian hari.
Salam
Andre Raditya
(Mualaf, Penulis Buku, Trainer, Motivator, Entrepreneur)
Msh kata kawanku: Apa yang salah dgn gerakan politik? Negeri ini, lahir karena gerakan politik rakyat. Dulu Tjokro, Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Agus Salim, Sjahrir, dan para pemimpin pergerakan rakyat membangkitkan kesadaran politik kaumnya. Lalu, Indonesia merdeka. @dadangrhs— Don Adam (@adamWH68) 1 Desember 2017