[PORTAL-ISLAM.ID] Syekh Arif Akkar, salah satu pemimpin suku-suku di Utara Sinai, Mesir, menuduh Lembaga Intelejen Israel (Mossad) berada di balik pembantaian Jum’at lalu di Masjid Raudah, Bir al-Abd, 40 KM dari kota Arish, Sinai Utara yang menelan korban jiwa sebanyak 341 orang, seperti dilansir surat kabar Ramallah News, Ahad (26/11/2017).
Sebelumnya rezim As-Sisi dan sejumlah jaksa Mesir menuduh pelaku adalah gerakan bersenjata wilayah Sinai yang berafiliasi kepada ISIS.
Dalam wawancara dengan salah satu TV Mesir, Sheikh Aref Abu Aker mengatakan: "134 korban yang gugur dalam serangan itu adalah pengungsi wilayah Sheikh Zowaid. Mereka melarikan diri dari kematian menuju kematian. 18 korban lainnya berasal dari Rafah dan 11 dari al-Wadi."
"Tidak ada agama atau mazhab yang membolehkan tindakan tersebut. Disini saya terang-terangan menuduh Mossad berada di balik tindakan mengerikan itu, saya tidak takut untuk mengatakan yang sebenarnya. Kita tidak perlu mengubur kepala dengan tanah (pura-pura tidak tahu), Israel ingin menggusur rakyat Sinai dari tanah air mereka, dan mengosongkan wilayah Sinai agar mereka dapat masuk dengan mudah."
Ramallah News menambahkan bahwa Sabtu lalu, pemimpin Gerakan al-Sadri, Muqtada Sadr juga menuduh Mossad pelaku utama dalam hal-hal seperti ini serta meminta pemerintah Mesir untuk mengurangi pengaruh Israel di wilayah perbatasan dan Kedubes Israel di Cairo.
Sadr juga mengajak Al-Azhar untuk tegas terhadap kelompok-kelompok sesat.
Hingga saat ini belum dapat dipastikan siapa pelaku dibalik serangan tersebut dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan teroris terbesar di Mesir itu.
Sumber: RamallahNews/SuaraPalestina
Baca: "KEANEHAN" Serangan Teroris di Sinai Mesir