[PORTAL-ISLAM.ID] Setya Novanto (Setnov) tergolek sakit. Selang infus dan alat bantu pernapasan berkelindan membelitnya. Di sisi ranjang berdiri koleganya Endang Srikarti Handayani, anggota DPR Fraksi Partai Golkar. Setnov terlihat tenang. Foto itu menjadi viral di dunia maya.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan korupsi proyek e-KTP, Setnov kerap kali ngeles dari panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alasannya selalu sama: mendadak sakit. Tidak main-main Setnov divonis mengidap berbagai macam-macam penyakit serius.
Yang namanya mendadak sakit tentu tanpa perencanaan. Siapa sih, yang mau sakit? Kata orang kesehatan adalah harta yang terbesar. Yang sehat dan waras tentu tidak akan mau sakit, apalagi belagak sakit-sakitan –ini buang-buang duit. Sakit benaran baru nyahok, nanti.
Bagi Setnov, sakitnya yang datang mendadak itu tak ada hubungannya dengan pemanggilan KPK. Sakit ya, sakit. Titik! Kita pun seharusnya menaruh belas kasih karena di tengah perjuangannya melawan berbagai penyakit, ia juga harus menghadapi resiko pemeriksaan sebagai tersangka kasus korupsi. Seperti orang jatuh tertimpa tangga pula.
Tapi apa yang kemudian terjadi berikutnya adalah banjir simpati tak dapat dituai tapi justru meme guyonan yang ramai beredar atas sakitnya Setnov. Foto adalah kunci! Keganjilan sakitnya Setnov digunjingkan.
Khalayak ramai memperbinckangan kemungkinan Setnov sedang akting sakit karena menghindari panggilan KPK. Sebagian orang menduga sikap tenangnya Setnov yang tergambar dalam foto itu seperti sedang khusyuk merapalkan doa agar permohonan praperadilannya dikabulkan hakim.
Tidak sedikit orang yang kemudian membahas perlengkapan medis yang ada disekililing Setnov: layar monitor yang datar-datar saja, selang pernapasan seperti selang anti-ngorok, dan lain lain. Sebagian lagi netizen sibuk membahas meme meme yang menampilkan tokoh-tokoh yang membezuk Setnov dari Jokowi sampai Batman. Dan, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un pun tertawa.
Kehebohan ini terus berlanjut. Setnov dinyatakan sehat dan diijinkan pulang selang beberapa hari setelah palu hakim mengabulkan permohonan praperadilannya. Meme dan hestek #ThePowerofSetnov meramaikan jagat raya. Gelak tawa riuh rendah mengometari meme dan hastag #ThePowerofSetnov.
Tidak ada pesta yang tak usai. Disitu kadang saya merasa sedih. Kini Setnov yang menggelar pesta. Sebanyak 32 akun media sosial yang dianggap menyebarkan meme dirinya dilaporkan ke pihak polisi. Seorang pemilik akun media sosial telah digelandang karena menyebarkan meme tentang Setnov. Selebihnya polisi masih terus mendalami.
Teringat, jauh hari sebelum meme dan hesstek #ThePowerofSetnov meledak seperti ini, Haji Lulung sudah kena bagian “berkah” terlebih dahulu. Percekcokan Haji Lulung dengan Ahok pertengahan tahun 2015 menimbulkan kegemparan tersendiri. Akibat terlalu getol menyerang Ahok dan juga kesalahan penyebutan UPS menjadi USB, telah menjadi inspirasi netizen membuat meme dan hestek #SaveHajiLulung. Nama Haji Lulung menjadi trending topik dunia dan kita tertawa sampai beberapa pekan, sebagian malah kena kram perut.
Haji Lulung tak pernah melaporkan akun-akun yang menyebarkan meme tentang dirinya. Malahan ia membuat akun twitter untuk silaturahim, @halus24 yang artinya Haji Lulung untuk Semua. Keren!
Tidak hanya Haji Lulung, Anies juga sempat direpotkan oleh menyebarnya meme penghinaan program OK OCE saat Pilkada DKI lalu. Meme itu mengambarkan seola-olah Sandiaga Uno memperagakan gerakan tangan tak senonoh. Tapi, Anies memilih memaafkan pembuat meme.
Lantas mengapa Setnov tidak melakukan hal yang sama, malah justru mengambil tindakan yang tidak populer dan terkesan antikritik? Kita tidak tahu seberapa perih hati Setnov akibat meme-meme tentang dirinya. Dalamnya lautan bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu. Seperti wanti-wanti orang tua dulu, lelucon yang baik tidak memaksa orang untuk tertawa. Dan, kini Setnov tengah meradang marah, ia tidak bisa tertawa. Kita hormati itu.
Apa langkah dan tindakan Setnov melaporkan akun-akun penebar meme tentang dirinya akan meredam dunia per-meme-an? Tentu tidak! Ini dunia kreatif, penuh penafsiran, dunia yang tanpa sekat tidak ada yang bisa membatasi. Kita yang harus waspada! Semoga kita bisa kooperatif seperti kooperatifnya KPK memperlakukan Setnov. Dan, mari panjatkan doa semoga Setnov tetap dalam keadaan sehat saat menerima panggilan KPK. Ya, semoga sehat selalu Papa!
Penulis: Muhammad Rafiudin Zamzami