[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak terima kediaman Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Oktober 2017 digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya nggak percaya, kita semua sudah gila," kata Fahri saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 16 Oktober 2017.
Fahri yakin, kalau ada yang berani memerintahkan untuk menjemput paksa Setya Novanto, pasti datang dari orang kuat di negara ini. "Sehingga aparat kepolisian khusunya mau saja ikut-ikutan merusak lembaga negara," kata Fahri.
Fahri mengaku mendengar rumor soal keterlibatan KPK dalam gerakan politik menarget Setya Novanto untuk menghancurkan seluruh bangunan negara hukum Indonesia.
"Presiden Jokowi harus bertanggungjawab apabila hal itu terjadi," katanya.
Diketahui sebelumnya, Juru bicara KPK, Febri Diansyah akhirnya angkat bicara soal kedatangan penyidik KPK ke rumah Setya Novanto, tersangka korupsi e-KTP di jalan Wijaya, Jakarta Selatan.
"Tim KPK masih berada di lapangan dalam konteks pelaksanaan tugas penindakan KPK," ujar Febri, Kamis, 16 Oktober 2017 dini hari di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Febri menambahkan alasan KPK mendatangi rumah Setya Novanto ialah karena panggilan sudah dilayangkan namun dia tidak kooperatif.
"KPK mendatangi rumah SN karena sejumlah panggilan sudah dilakukan sebelumnya namun yang bersangkutan tidak menghadiri," kata Febri.
Sumber: TeropongSenayan