Pengajian dibubarkan, Maksiat dibiarkan.
Tuhanmu masih اَللهُ, kan?
Pengajian adalah salah satu Majelis Dzikir yang oleh Rasulullah SAW disebut taman-taman Surga di dunia.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang." Para sahabat bertanya, "Apakah taman-taman surga itu?" Beliau menjawab, "Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir." [HR Tirmidzi, no. 3510 dan lainnya. Lihat Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah, no. 2562]
Jadi ketika melewati pengajian yang tak lain adalah majelis dzikir yang mengingatkan tentang Syariat Agama Allah, membicarakan Al-Quran dan As-Sunnah, maka perintah Rasulullah SAW adalah "singgah dengan perasaan senang", bukan didemo, bukan disuruh bubar. Bukankah kalian mengaku pengikut Rasulullah? Tuhanmu masih اَللهُ, kan?
ADAPUN KEMAKSIATAN... itulah yang seharusnya DIBUBARKAN.
Kemaksiatan adalah kemunkaran. Dan kemunkaran wajib dihentikan sesuai posisi dan kemampuan.
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)
JADI... Pengajian adalah Taman Surga, singgah dan nikmatilah. Sedang Kemaksiatan adalah Kemunkaran yang tidak boleh dibiarkan.
Jangan terbalik: Pengajian dibubarkan, Maksiat dibiarkan. Tuhanmu masih اَللهُ, kan?
Masih لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ kan?
اَللهُ JANGAN DITUKAR DENGAN DUNIA, HARTA, PROYEK, NASI BUNGKUS, DLL.