[PORTAL-ISLAM.ID] Protes keras netizen pasca Kementerian Agama memberi penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam kepada sejumlah media yang dikenal Anti Islam akhirnya ditanggapi oleh Menteri Agama, Lukman Syarifuddin.
Melalui akun twitter pribadinya, @lukmansaifuddin, ia pun berkomentar.
"Bagi yg mempertanyakan kenapa Kemenag beri penghargaan kepada si ini dan si itu, sila simak berita berikut.. 👇 https://t.co/zw9xMgOBy7," tulisnya, Jumat, 24 November 2017.
Link tersebut adalah link menuju berita milik sitis resmi Kementerian Agama.
Berikut kutipannya.
Empat Pemerintah Daerah (Pemda) dan sembilan media menerima penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam (API) dari Kementerian Agama. Penyerahan API berlangsung di ICE BSD City Serpong bersamaan dengan International Islamic Education Expo (IIEE) tahun 2017.
API untuk kategori Pemda diserahkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Adapun API untuk media, diserahkan oleh Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki.
Menurut Mastuki, API untuk Pemerintah Daerah rutin diberikan oleh Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir. API ini diberikan kepada Kepala Daerah yang dinilai mempunyai kepedulian dan keberpihakan kuat terhadap pengembangan pendidikan Islam di daerahnya.
“API merupakan wujud penghargaan dari Kementerian Agama terhadap pihak-pihak yang dinilai telah berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam,” terang Mastuki, Kamis 23, November 2017
Keempat Pemda penerima API 2017 yaitu: Provinsi Kalimantan Timur, Kab. Tasikmalaya (Jabar), Kab. Bangka Tengah (Babel), dan Kab. Lampung Timur (Lampung).
Untuk tahun ini, API juga diberikan kepada media yang dinilai peduli dalam pemberitaan masalah pendidikan, utamanya terkait pendidikan Islam. Penentuan media penerima API didasarkan pada hasil media monitoring atas program pemberitaan media tentang pendidikan Islam pada rentang 2016-2017.
“Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Agama rutin melakukan media monitoring atas pemberitaan yang terkait isu: haji, kerukunan, kehidupan keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan, serta tata kelola Kementerian Agama,” terang Mastuki.
Dari hasil monitoring itu, lanjut Mastuki, terpilih sejumlah media yang secara kuantitatif banyak memberitakan isu-isu pendidikan Islam. Ada tiga kategori, yaitu: televisi, media cetak, dan online. “Ketiganya mendapat apresiasi dalam kedudukan yang sama,” ujarnya.
Untuk kategori televisi, API diberikan kepada TVRI, CNN Indonesia TV, dan Metro TV. Kategori cetak diberikan kepada Republika, Media Indonesia, dan Kompas. Sedang untuk kategori online diberikan kepada Republika.co.id, antaranews.com, dan detik.com.
Selain itu, API juga diberikan kepada negara sahabat yang selama ini bermitra dengan Kementerian Agama dalam penguatan program pendidikan Islam, seperti beasiswa pasca sarjana, pertukaran pelajar, shortcourse dosen, pembelajaran, dan sejenisnya. Negara sahabat penerima API 2017 adalah Australia.
Apresiasi Pendidikan Islam juga diberikan kepada dunia usaha yang dinilai memiliki keberpihakan terhadap pendidikan Islam, baik dalam bentuk beasiswa atau lainnya. Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada Astra Honda Motor.