by Erwin
(1). Tabligh Akbar ummat Islam di Garut... PECAAAHHH !!!
(2). Ribuan org dari berbagai kota, berbagai Ormas, berbagai bendera dan atribut hadir dengan tertib, damai, rapih, aman, nyaman, sentosa, bersih, asri, dan higienis. Halaahh....
(3). Tidak terjadi hal-hal yang dikhawatirkan meski sebelumnya pihak PCNU dan Banser Kab. Garut menolak Ust. Bahtiar Nasir (GNPF Ulama) dan KH. Ahmad Shobri Lubis (DPP-FPI).
(4). Beberapa hari sebelum pelaksanaan, Masjid Agung Garut didatangi puluhan atau bahkan ratusan anggota Banser. Di sosial media, ramai bertebaran foto-foto anggota Banser yang kebal senjata tajam. (Entah apa maksudnya?)
(5). Ummat ini sudah terbiasa dengan perbedaan pandangan dan pendapat. Tapi alhamdulillah, mereka senantiasa punya solusi dan jalan keluarnya.
(6). Tabligh Akbar yang rencana awalnya dilaksanakan di alun-alun Masjid Agung dipindahkan ke lapangan GOR Kerkof karena peserta membludak.
(7). Mungkin tanpa ribut-ribut diatas, gaung acara tsb hanya bergema sebatas kota garut saja. Ya... seperti pengajian biasa pada umumnya. Terima kasih kepada Banser yang telah membuat acara ini menjadi issue nasional.
(8). Kita seperti menyaksikan kembali spirit 212 yang nyaris redup pasca masuknya ahok, si penista agama, ke dalam bui. Padahal perjuangan belum usai. Ahok hanyalah batu lompatan bagi kita untuk menumbangkan siapapun yang ingin meminggirkan Islam dari negeri ini.
(9). Sebagai provinsi terdekat dari Jakarta, Jawa Barat paling berpeluang terkena imbas gelombang 212 yang dahsyat itu. Garut sudah memulainya.
(10). Ini yang dikhawatirkan oleh calon-calon kepala daerah yang akan diusung oleh partai-partai pengusung ahok di Jakarta. RK misalnya, sejak jauh-jauh hari mengatakan "Mayoritas warga Jawa Barat melokalisir masalah Jakarta hanya untuk Jakarta."
http://regional.kompas.com/read/2017/10/28/06532341/ridwan-kamil-yakin-isu-sara-tak-laku-di-pilkada-jawa-barat
(11). Aksi 212 setahun lalu adalah momentum kesadaran ummat yang melahirkan standard baru, khususnya dalam aktivitas berpolitik dan berekonomi. Targetnya... Berjaya secara politik, berdaya secara ekonomi. Tjakep.
(12). Maka acara Tabligh Akbar seperti ini harus terus diadakan di berbagai kota dan daerah lainnya di Indonesia. Jangan kasih kendor.
(13). Saya termasuk yang yakin para ulama sudah menyiapkan strateginya. Dan partai-partai penguasa pun sudah menyiapkan strategi menghadangnya. Bersiap-siagalah.
(14). Mari kita songsong Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 dalam satu komando. Tumbangkan partai-partai pendukung penista agama.
(15). Hatur nuhun