[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Anies terkait tidak terlaksananya good governance di era Ahok langsung membuat seorang mantan staf Ahok meradang.
Ia mengklaim menerima gaji sebesar 20 juta dari dana operasional Gubernur.
"Kami (staf) ini digaji setiap bulan langsung ditransfer ke Bank DKI dari uang APBD yang masuk dalam biaya penunjang operasional gubernur yang jumlahnya gede itu. Saya sendiri waktu itu digaji Rp 20 juta per bulan," ujar Rian yang kinI bergabung bersama Tsamara di PSI seperti dirilis KOMPAS, Selasa, 21 November 2017.
Sayangnya, pernyataan Rian ini langsung dibantah telak seorang netizen yang menyebut bahwa sebagai mantan staf Ahok, Tsamara hanya menerima 1 juta per bulan.
"Menurut @rianernesto mantan staf ahli ahok, gaji dia 20jt/bulan. Knp mba @TsamaraDKI cm blg 1juta/bln?," kicau @Partono_ADjem
Menurut @rianernesto mantan staf ahli ahok, gaji dia 20jt/bulan. Knp mba @TsamaraDKI cm blg 1juta/bln? pic.twitter.com/kOmWO1E417— Partono Ahmet Djemat (@Partono_ADjem) November 21, 2017
Ia pun kemudian mengunggah pernyataan salah seorang mantan staf Ahok lain mengatakan ia sempat tak menerima gaji.
Cek deh TL dia. Udh kaya org bener. Pdhl kerjanya cm ngrecokin diskominfo sehingga akun2 asli DKI jd terlihat bodoh semua. pic.twitter.com/GzZW9HEj8Y— Partono Ahmet Djemat (@Partono_ADjem) November 21, 2017
Nah? Siapa yang berbohong? Tanpa ragu, ia pun menjawab bahwa ketiga mantan staf Ahok itu berbohong.
Beda lagi. Kata @thedufresne ga dibayar. Kata @TsamaraDKI cm sejuta. Kt @rianernesto 20juta.— Partono Ahmet Djemat (@Partono_ADjem) November 21, 2017
Kata saya : ketiganya BOHONG https://t.co/jY7PQ0mgsf