[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan pidato sambutan dalam acara Maulid Nabi dan Tausiyah Kebangsaan yang digelar di Lapangan Monumen Nasional (Monas) tadi malam, Ahad 26 November 2017. Sekaligus sebagai awal dibukanya kembali Monas untuk berbagai kegiatan Rakyat termasuk kegiatan keagamaan yang dilarang oleh gubernur sebelumnya.
"Malam yang ditunggu-tunggu bertahun-tahun (dibolehkannya Monas untuk pengajian -red) akhirnya Allah karuniakan kepada kita. Malam hari ini kita bersyukur karena bisa kembali memanfaatkan areal Monas ini untuk berbagai macam kegiatan. Kita insya Allah ingin melunasi setiap janji yang pernah kita berikan, dan malam hari ini sebuah janji Alhamdulillah berhasil dilunaskan," kata Gubernur Anies dalam sambutannya.
"Lapangan Monas ini sesungguhnya namanya adalah Lapangan Medan Merdeka. Lapangan Merdeka. Lapangan ini memiliki sejarah jauh sebelum ada monumen (monas) yang berdiri tegak itu. Monumen itu baru berdiri tahun 1975. Sementara areal lapangan ini sudah ada sejak awal abad 19. Lapangan ini sudah berusia amat panjang. Dulu lapangan ini diberi nama 'Lapangan Kerbau'. Lalu diganti namanya jadi 'Lapangan Raja'. Tapi bagi warga Jakarta diberi ini dengan istilah Lapangan Gambir, karena di lapangan ini banyak pohon Gambir. Lalu zaman Jepang diberi nama Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Jakarta) karena lapangan ini dipakai untuk olah raga. Tetapi begitu Republik Indonesia berdiri, rapat Akbar pertama Republik ini diselenggarakan di lapangan ini dan diberi nama Lapangan Medan Merdeka."
"Lapangan ini memang dari dulu adalah Lapangannya Rakyat, lapangan tempat berkumpulnya rakyat, bukan lapangan yang terisolasi, bukan sekedar miliknya sekelompok orang, ini adalah milik rakyat, sekarang kita kembalikan lapangan itu kepada rakyat Jakarta!!!" seru Gubernur Anies yang disambut pekik Takbir hadirin.
Selengkapnya video pidato sambutan Gubernur DKI Anies Baswedan.
[video]