[PORTAL-ISLAM.ID] Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar menyesalkan sikap Pemerintah Inggris yang berencana menggelar perayaan 100 tahun deklarasi Belfour. Selain itu dirinya juga mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Borish Johnson yang merasa berbangga hati karena Inggris telah ikut serta membentuk Negara Zionis Israel.
“Deklarasi Belfour sejatinya merupakan pintu bencana yang paling besar dalam sejarah umat manusia karena telah membuka penderitaan berkepanjangan bagi warga Palestina hingga satu abad lamanya. Mereka tertindas, terbunuh dan terusir dari tanah airnya sendiri,” ucap Wakil Ketua BKSAP DPR RI Rofi Munawar dalam pernyataan sikap yang disampaikan kepada media pada hari Kamis (2/11/2017) di Jakarta.
Legislator asal Jawa Timur ini meminta Pemerintah Indonesia melayangkan nota keberatan terhadap rencana perayaan tersebut kepada Pemerintah Inggris. Jika itu jadi dilakukan maka sesungguhnya telah melanggar prinsip kemanusiaan dan kehilangan empati terhadap penderitaan Palestina selama ini.
“Alih-alih meminta maaf atas kebijakan buruk yang telah dilakukan dimasa lalu. Ironisnya Pemerintah Inggris merayakan satu abad tersebut bersama pemimpin Benjamin Netanyahu dalam sebuah pesta yang cukup meriah. Sungguh sangat diluar akal, nalar sehat dan jauh dari menjungjung nilai-nilai kemanusiaan,” sesal Rofi.
Dalam kesempatan itu juga Rofi mengingatkan komunitas internasional pada umumnya dan Negara-negara berpenduduk muslim khususnya bahwa penjajahan yang dilakukan oleh Negara Israel sejak deklarasi Balfour telah menelan jutaan korban jiwa warga Palestina. Malah, tidak terhitung kerugian material yang diderita dan warga Palestina terenggut kebebasannya karena masih terkungkung dalam tembok pemisah dan sesak di dalam penjara. Atas dasar itu sudah sepantasnya perjuangan kemerdekaan dan Kedaulatan atas Palestina wajib segera diwujudkan sebagaimana yang dulu disampaikan Jokowi saat kampanye Pilpres.
“Sudah sepantasnya kita malu, karena hingga hari ini Palestina masih belum bisa bernapas secara leluasa di negerinya sendiri. Satu abad ini menjadi bukti bahwa sebagian besar Negara Islam masih tidak berdaya melepaskan Palestina dari cengkraman Israel,” paparnya.
Rofi meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) harus lebih serius dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina di berbagai forum internasional baik secara diplomatik maupun mekanisme lainnya.
Sejumlah langkah kontroversial terus dilakukan oleh Israel jelang satu abad deklarasi Belfour, diantaranya belum lama ini Pemerintah Israel berencana meluncurkan rancangan undang-undang (RUU) Yerusalem Raya. Selepas itu, serangan Israel ke sebuah terowongan di selatan kota Jalur Gaza pada Senin, 30 Oktober 2017 yang telah mengakibatkan sedikitnya tujuh orang tewas dan sembilan lainnya cedera.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, Deklarasi Balfour sendiri merupakan sebuah surat yang diterbitkan pada tahun 1917 oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour yang juga sebagai pemimpin komunitas Yahudi Inggris waktu itu. Pada tanggal 2 November 1917, Balfour mengirimkan sebuah surat kepada Walter Rothschild, anak kedua dari Baron Rothschild. Dalam surat tersebut, Balfour menyatakan pemerintah Inggris secara resmi mendukung gagasan untuk menciptakan sebuah negara Yahudi di wilayah Palestina.