(by Zeng Wei Jian)
Hari ini, Jum'at 10 November 2017, Hari Pahlawan, beberapa elemen buruh turun ke jalan.
Mereka kerahkan 2000-an demonstran. Ada bendera-bendera gerigi dan kepalan tangan. Istana dan Balaikota digeruduk. Anies-Sandi dicaci-maki. Dikecam sebagai "pembohong, pendusta, ingkar janji". Gabruuk...!!
Ahoker girang. Senengnya ga main-main. Anies-Sandi diberi gelar "Bapak Upah Murah" seperti Jokowi-Ahok dulu.
Semakin sore, suasana makin tegang. Buruh merilis ritual bakar-bakaran. Mereka ngancem akan nginep di Balai Kota.
Media-media anti Anies-Sandi lincah edarkan berita. Ada link dengan judul "Sandiaga Uno Tantang Buruh yang Demo Depan Balai Kota DKI Bikin Suasana Tegang". Pas dibaca, ya elahh...isinya ngga gitu. Sandi ngga mungkin nantang warganya sendiri.
Efek dramatis diproduksi dengan cetak baliho besar kontrak politik. Kata "PALSU" dicetak melintang dengan tinta merah. Mereka tuduh Anies-Sandi ingkar janji kontrak politik ini.
Ada 10 butir kontrak politik. Antara lain soal Hentikan Outsourching, KJP Plus, Rumah Subsidi, Transportasi Bersubsidi, Tolak Reklamasi.
Semuanya, on process. For God Sake, Anies-Sandi baru tiga minggu dilantik, dan mereka nuntut semuanya harus sudah terealisir.
Seakan ngga mau tau, EGP, Serikat-Serikat Buruh merekomendasi Anies-Sandi dapet Piagam MURI. Kategorinya, "Gubernur Paling Cepat Ingkar Janji". Aiih, busyet. Sekali lagi, Ahoker bersorak: Hooray.
Paling kenceng, mereka ribut soal UMP. Sebuah klip video interview aktifis KSBSI beredar. Sama, dia bilang Anies-Sandi bohong.
Media Sosial rame. Ada tuntutan buruh soal TDL. Netizen berkomentar, "Semprot aja tuh buruh pake mobil tinja".
Rasanya, soal TDL is out of question. Nuntut turunkan TDL kok ke Balai Kota. Anies-Sandi has nothing to do with it.
Mengenai UMP, Wagub Sandiaga Uno mengatakan, "Banyak (buruh) yang datang kepada kami walaupun mereka merasakan perjuangan dari teman-temannya (yang menolak UMP) ini masih terus berlanjut, mereka bilang sudah cukup (dengan UMP yang telah ditetapkan)".
Para buruh yang sepakat UMP 3,6 juta sedang menunggu pembenahan biaya hidup. Pemprov DKI menyediakan kompensasi subsidi pangan via Jakgrosir dan gratis naik transjakarta bagi buruh bersalary setara UMP.
Seorang netizen melakukan kalkulasi. UMP 3,6 juta ditambah berbagai kompensasi dan subsidi. Totalnya, bila ditransformasi ke dalam angka, maka buruh bisa dapet nominal 4,1 juta.
Menurut Wagub Sandi, UMP 2018 sudah melalui proses dialog Dewan Pengupahan. Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 88 ayat 1 tentang kebutuhan hidup layak (KHL) di Jakarta menjadi acuannya.
Angka KHL yang dipertimbangkan adalah Rp 3.149.631 yang disurvei tiga unsur Dewan Pengupahan (pemerintah, pengusaha, dan buruh).
Sedangkan Serikat Buruh demonstran menyebut angka 7 juta sebagai nominal KLH. Di situ masalahnya.
Sampai hari gelap, aksi massa buruh belum membubarkan diri. Again, media Anti Anies-Sandi melakukan framming "Sandi ngga temui para demonstran". Aksi buruh baru bubar setelah digertak polisi. Puji Tuhan. Mereka ngga anarkis.
Semoga bisa dicari solusi yang baik ya.
THE END