[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo telah meresmikan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1B dan 1C. Meski baru diresmikan, jalan tol tersebut akan langsung dijual.
Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk M Choliq mengatakan, penjualan tol Becakayu ini sebagai cara Perseroan untuk mendapatkan dana segar, yang kemudian akan digunakan untuk membangun sejumlah ruas tol lainnya yang tengah dan akan dibangun Waskita.
"Ruas tol Becakayu kalau ada yang minat, cocok harganya, saya jual. Langsung dijual," katanya usai peresmian tol Becakayu di Bekasi, Jumat, 3 November 2017.
Choliq mengaku, sudah ada sejumlah investor yang berminat membeli ruas jalan tol sepanjang 8,26 kilometer tersebut. Jalan tol itu mulai dioperasikan Sabtu, 4 November 2017 besok.
"Ada BUMN, ada swasta. Ada dalam negeri, dan ada luar negeri, dari Malaysia dan Australia," kata Choliq.
Berbeda dengan sekuritisasi, dalam hal ini penjualan tol artinya Waskita akan melepas kepemilikan saham yang ada pada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).
Lewat skema ini, terangnya, perseroan berharap bisa mengurangi rasio pinjaman terhadap modal yang dimiliki sehingga bisa tetap sehat dalam menjalankan proyek-proyek yang dimiliki.
"Kalau pinjaman kan salah satu sumber. Rasio antara pinjaman dengan modal sendiri enggak boleh terlalu tinggi. Kalau saya tetap ingin tumbuh besar dan bangun banyak, maka perlu duit banyak. Sekuritisasi itu kan utang, padahal harus dijaga perbandingan utang dengan modal sendiri," ungkapnya.
Dalam proyek ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menjadi kontraktor sekaligus investor. Adapun pengoperasian Tol Becakayu sendiri akan dilakukan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).
Waskita Karya sendiri saat ini sebagai pemegang saham mayoritas KKDM dengan porsi mencapai 98 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.