[PORTAL-ISLAM] Para pejuang kemerdekaan Indonesia oleh PENJAJAH mereka dicap dengan sebutan "RADIKAL". Karena mereka berani melawan PENJAJAHAN. Tak seperti golongan lain yang "santun", manut, dan nrimo bahkan mau bekerjasama dengan KOLONIAL.
Tapi kaum "RADIKAL" inilah adalah PAHLAWAN bangsa Indonesia yang mengusir penjajah dari tanah air tercinta.
Begitu juga saat mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang hendak dijajah kembali oleh Belanda yang dikenal dengan Agresi Militer. Mereka yang MELAWAN dengan kekuatan seadanya namun YAKIN dengan PERTOLONGAN ALLAH, oleh kaum Penjajah kelompok ini dicap "MUSLIM FANATIK".
Hari ini, 72 tahun lalu... Perlawanan dan pertempuran heroik di Surabaya 10 November 1945 dengan pekikan TAKBIR yang dipimpin Bung Tomo, oleh media barat dicap “Muslim Fanatics”.
Demikianlah judul headline yang ditulis koran Amerika, The New York Times, edisi 19 November 1945: "MOSLEM FANATICS FIGHT IN SURABAYA".
Ternyata kebiasaan mencap "RADIKAL", "FANATIK", merupakan kebiasaan PENJAJAH.
Jadi kalau era sekarang ini ada yang suka mencap "RADIKAL" / "FANATIK", dia bermental penjajah. Atau bisa jadi dia antek penjajah, yang ingin negeri ini kembali dikuasai ASING ASENG.
SELAMAT HARI PAHLAWAN
10 NOVEMBER 2017
Allahu Akbar!
Allahu Akbar!
Allahu Akbar!
Merdeka!