Oleh: Agi Betha
(Wartawan senior)
RELAWAN, DAN PERBUATAN OMONG KOSONG SOAL PANCASILA
DIMANA-MANA, RAMAI MEREKA MENGAKU SAYA PANCASILA. SAYA BHINNEKA TUNGGAL IKA. DAN SAYA BELA NKRI.
Tapi pengakuan sok heroik itu terbukti banyak omong kosong belaka. Karena realitanya, 'Saya Pancasila' itu tidak tercermin dari penghargaannya kepada orang lain.
'Saya Bhinneka Tunggal Ika' itu, tidak mampu ditunjukkan lewat penghormatan mereka kepada perbedaan. Mental aslinya adalah 'Saya Bhinneka Tanpa Ika'.
Dan 'Saya Bela NKRI' ternyata cuma slogan gombalism. Karena terlihat jelas dari bangganya mereka ketika membuat cemoohan kepada orang yang berada diluar kelompoknya.
🚫 KALAU SUDAH BEGINI, SIAPA LEBIH PANTAS DISEBUT RELAWAN YANG SEBENARNYA?
Perbuatan baik atau kelakuan buruk yang ditunjukkan, membuktikan bahwa tak akan pernah ada RELAWAN YANG TERTUKAR.
"GANTENG-GANTENG RELAWAN" adalah sebutan manis untuk mereka yang jelas-jelas telah SUKARELA MEWAKAFKAN diri untuk rakyat.
TERSANJUNG, hanya pantas disematkan kepada relawan yang bekerja dalam diam, sepi dari sorot kamera, dan hening dari gegap gempita pencitraan media masa.
Begitulaah...
Lain ladang, lain belalang.
Lain relawan kondangan, lain pula relawan pejuang.
Lain lubuk, lain ikannya.
Lain yang kemaruk, lain pun yang ikhlas membantu rakyatnya.
✔JIKA MASIH ADA KEMUNGKINAN UNTUK BERUBAH, KUDUNYA PEMILIK PARA RELAWAN MULAI KINI SADAR:
KIAN SERING RAKYAT DIKADALI, SEMAKIN RAKYAT INDONESIA PINTAR DALAM MENILAI SUATU PERBUATAN.
Mau contoh makin pintarnya rakyat?
*Rakyat ambil sembako kalian, tapi hatinya memilih yang lain.
*Rakyat menerima kedatangan kalian, tapi lebih mengelu-elukan kehadiran kelompok lain.
Jadi rakyat yang sepertinya tenang mendengarkan itu, belum tentu melaksanakan apa yang kalian perintahkan.
✔Waktu terus berkejaran. Hari menjadi bulan, semakin mendekati 2019. Temperatur politik boleh panas, tapi kepalamu tetap harus waras. Jangan setel relawan kalian bebas melakukan penistaan, cuma karena ada contoh macam iwan bopeng, steven tiko, dan laiskodat yang mulus tak tersentuh. Jangan sampai rakyat muak.
SADARLAH, RELAWAN ADALAH CERMIN WATAK PEMILIKNYA. BUDI PEKERTI RELAWAN ADALAH GAMBARAN AKHLAK PEMIMPINNYA.
Karena itu, perbuatan kasat mata Relawan yang terekam di dalam otak, mata, dan telinga rakyat itu, yang akan bekerja menentukan siapa pantas dihargai dan dipilih sebagai pemimpin di masa depan.[]